Rabu 19 Jan 2022 18:12 WIB

Yogyakarta Libatkan Wilayah Percepat Booster untuk Lansia

Jumlah lansia di Kota Yogyakarta lebih dari 50 ribu orang.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Seorang warga lanjut usia (lansia) disuntik vaksin booster di puskesmas.
Foto: Shabrina Zakaria/Republika
Seorang warga lanjut usia (lansia) disuntik vaksin booster di puskesmas.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melibatkan wilayah seperti kemantren hingga RT/RW untuk mempercepat vaksinasi booster bagi lansia. Vaksinasi booster lansia ini ditargetkan selesai Februari 2022.

Menurut Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, percepatan booster lansia menjadi bagian dalam mengantisipasi potensi peningkatan Covid-19 khususnya Omicron. Adapun layanan booster ini disediakan di 11 rumah sakit di Kota Yogyakarta.

"Harapan kami itu terus menerus diadakan, jadi vaksinasi booster untuk lansia harapannya paling tidak Februari sudah selesai," kata Heroe, Rabu (19/1).

Dijelaskan, jumlah lansia yang memenuhi syarat mendapatkan booster baru mencapai 24 ribu orang. Data ini diambil dari sistem data P-Care dan PeduliLindungi.

Sementara, jumlah lansia di Kota Yogyakarta lebih dari 50 ribu orang. Dengan begitu, wilayah akan menyebarkan undangan kepada lansia yang tidak bisa mengakses undangan vaksinasi booster di PeduliLindungi.

"Sekarang akses data sasaran vaksinasi semua lansia dari PeduliLindungi sudah dibuka semua, sehingga selanjutnya akan kami serahkan kepada teman-teman di wilayah RT/RW untuk menyebarkan undangan (untuk booster)," ujarnya.

Setelah booster untuk lansia ini diselesaikan, pihaknya akan melanjutkan pemberian booster kepada pelayan publik dan masyarakat umum. Artinya, pemberian booster akan dilanjutkan secara bertahap.

Untuk pelayan publik ini akan menyasar tenaga pendidik atau guru hingga ASN. Pihaknya sudah mencatat bahwa ada lima ribu tenaga pendidik di Kota Yogyakarta yang akan menerima booster.

"Seperti tahun kemarin untuk prioritas lansia, guru, pelayan publik lalu warga umum. Bertahap sesuaikan dengan ketersediaan vaksin," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement