Kamis 20 Jan 2022 19:53 WIB

Lewat KKN Reguler, UMY Bangun Indonesia dari Desa

Tidak ada sektor kehidupan yang bisa hindari dampak Covid-19, terutama UMKM.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Lewat KKN Reguler, UMY Bangun Indonesia dari Desa (ilustrasi).
Foto: Wahyu Suryana.
Lewat KKN Reguler, UMY Bangun Indonesia dari Desa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPM UMY) kembali menerjunkan KKN Reguler 2022. Seremoni penerjunan mengusung tema Membangun Indonesia dari Desa sekaligus peluncuran Ta'awun Digital Promotion.

Rektor UMY, Prof Gunawan Budiyanto menilai, tidak ada sektor kehidupan yang bisa hindari dampak Covid-19, terutama UMKM. Meski begitu,pandemi mendorong mahasiswa tidak menyerah dan dapat hidup berdampingan dengan potensi penularan selama KKN.

Baca Juga

Ia berpendapat, saat ini bukan saatnya lagi kita untuk menyerah, tapi memberikan pembelajaran agar bisa menerapkan strategi adaptasi dan reduksi. Sehingga, kreativitas dalam pelaksanaan KKN merupakan bentuk panggilan yang patut disyukuri.

Gunawan bersyukur, pelaksanaan KKN UMY yang terus berlangsung mulai Agustus 2020 sampai hari ini tidak ditemukan kasus fatal terkait Covid-19. Kemudian, Incident Command System (ICS) UMY dapat selesaikan kasus kesehatan di lokasi-lokasi KKN.

Maka itu, ia berharap, pihak-pihak yang terhubung dalam pelaksanaan KKN saling bersinergi untuk mewujudkan kepentingan masyarakat. Sebab, kerja sama dan peluang yang selalu diberikan UMY akan semakin meningkatkan sinergi kampus dan kampung.

"Tentunya, dipayungi oleh kebijakan-kebijakan pemerintah setempat untuk selalu mendukung kebijakan-kebijakan yang bijaksana, sehingga kepentingan masyarakat selalu bisa dipikirkan dan dibina bersama potensi mahasiswa yang kita miliki," kata Gunawan, Kamis (20/1).

Gunawan turut meresmikan Ta'awun Digital Promotion untuk mempromosikan medsos UMKM dampingan UMY. Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Nikmah Nurbaiti, berpesan agar mahasiswa terus memberi sumbangsih bangsa melalui KKN.

Ia berharap, KKN bukan sebatas formalitas, tapi mahasiswa menjadi agen pembaharu dan perubahan kemajuan desa-desa. Menjadi wahana sosialisasi, memaknai kehidupan masyarakat sekaligus mengambil peran yang positif dalam pemberdayaan masyarakat.

Tentu, sesuai disiplin ilmu masing-masing sehingga mengakselerasi kesejahteraan masyarakat. Ia mengajak mahasiswa memberi ruang kepada masyarakat memperkenalkan keunikan yang dimiliki baik melalui wisata, produk lokal maupun lewat kesenian.

"Kami mengajak mahasiswa untuk memberi ruang dalam mengenalkan wisata, keunikan produk lokal dan kesenian serta kebudayaan dari daerah KKN masing-masing," ujar Nikmah.

Selain itu, Pendiri Gerakan Indonesia Mengajar, Anies Rasyid Baswedan, turut berpesan kepada mahasiswa KKN UMY agar dapat menciptakan jalinan kuat dengan masyarakat. Sebab, itu akan menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan KKN.

"Satu keberhasilan KKN seberapa kuat hubungan terbangun antara mahasiswa dengan masyarakat di lokasi itu. Bila Anda dengan hati, bekerja dengan sepenuh hati, masyarakat menerima dengan hati terbuka dan ada ikatan yang panjang usianya," kata Anies. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement