Jumat 21 Jan 2022 08:54 WIB

Ini Kunci Wisudawan UMM Jadi Future-Fit Leader

Wisudawan UMM diharap bisa menjadi pemimpin yang sesuai dengan perubahan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Managing Director Consulting and Senior Client Partner, Korn Ferry Indonesia, Satya Radjasa  saat menghadiri Wisuda ke-102 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (20/1/2022).
Foto: Humas UMM
Managing Director Consulting and Senior Client Partner, Korn Ferry Indonesia, Satya Radjasa  saat menghadiri Wisuda ke-102 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (20/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebuah studi menyebutkan supply future-fit leader yang dimiliki Indonesia hanya mencapai 15 persen. Sementara itu, sisanya adalah future leader yang tidak sesuai dengan keadaan masa depan.

Managing Director Consulting and Senior Client Partner Korn Ferry Indonesia, Satya Radjasa mengatakan, kecepatan teknologi akan sangat berpengaruh pada muncul dan hilangnya sebuah posisi jabatan. Hal itu bisa dilihat dari berbagai perubahan yang terjadi banyak aspek. Salah satunya terlihat di dalam aspek perbankan.

"Jika dulu kompetitornya adalah sesama perbankan, kini mereka juga harus menghadapi persaingan dengan financial technology companies seperti OVO, Gopay, LinkAja, hingga Dana," kata Satya saat menghadiri Wisuda ke-102 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (20/1/2022).

Persaingan semakin menguat setelah datang pandemi Covid-19. Fenomena ini membuat semua hal harus berkonsep teknologi serta adanya perubahan yang cepat. Begitupun yang terjadi dengan aktivitas perusahaan yang kini lebih menginvestasikan pada IoT, Artificial Intelegent, Blockchain, dan lainnya sehingga memunculkan kemampuan dan jabatan baru.

Namun, kata dia, hal ini tidak dibarengi dengan kualitas manusia. Sebab itu, ada beberapa perusahaan yang menilai bahwa investasi di bidang digital transformasi hanya buang-buang waktu dan biaya. "Oleh karena itu, sepatutnya kita memiliki skill-skill masa depan. Mulai dari kreativitas yang tinggi, complex problem solving, learning agility, emotional intelegence, dan berbagai skill lain yang menarik,” katanya.

Menurut Satya, kini para investor tidak hanya fokus pada raihan masa lalu dari para pemimpin. Mereka juga melihat seberapa visioner mereka sehingga bisa beradaptasi dengan berbagai perubahan yang mungkin terjadi.

Satywa berharap wisudawan UMM bisa menjadi pemimpin yang sesuai dengan perubahan. Salah satu caranya dengan memiliki dan melakukan ADAPT yakni anticipate, drive, accelerate, partnership, dan trust. Kelima hal ini menjadi poin penting dalam menghadapi tantangan zaman.

Sementara itu, wisudawan Doktoral Internasional UMM, Robert John Pope menyampaikan, UMM telah memberikannya perspektif baru lewat program Pendidikan Agama Islam yang telah ia selesaikan. Menurutnya, ada dua hal yang ia pelajari dari UMM. Pertama, yakni mengenai perbedaan yang dianggap sebagai sesuatu yang positif.

Setiap orang seyogyanya bisa memahami dan mengerti perbedaan dengan baik, bukan malah saling menyalahkan. Kedua, Robert menyebut Kampus Putih telah mengajarkan untuk tidak takut berpikir kritis. Tidak boleh berhenti pada pemikiran yang stagnan tapi harus bergerak ke pemikiran yang dinamis. Dengan begitu, kita akan menghasilkan banyak inovasi dan manfaat.

Robert berpesan kepada para wisudawan untuk menjadi seorang global citizen. Dengan kata lain, bisa menjadi pribadi berani untuk berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda. "Sekali lagi, selamat telah menyelesaikan salah satu bagian perjalanan akademi kita,” ungkapnya.

Di lain sisi, Rektor UMM Fauzan berharap segala pengalaman dan ilmu yang didapat oleh wisudawan bisa diimplementasikan di masyarakat. Kemudian menjadi seorang problem solver atas pelbagai permasalahan. Tentu dengan bekal restu dan doa dari kedua orang tua para wisudawan.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur Prof Soeprapto mengapresiasi beragam prestasi yang sudah diraih oleh Kampus Putih UMM. Hal ini dimulai dari prestasi level regional, di mana UMM mampu membukukan diri sebagai kampus terbaik di Jawa Timur selama 14 tahun berturut-turut.

Begitupun dengan level nasional hingga internasional yang mana UMM bisa masuk di sepuluh besar kampus Islam terbaik dunia. Raihan-raihan tersebut dirasa bisa menjadi bekal awal yang bagus bagi para wisudawan untuk menghadapi dunia nyata usai menyelesaikan studi.  

"Menjadi salah satu alumni dari universitas top di Jawa Timur, memberikan manfaat tidak hanya bagi diri sendiri tapi juga bagi masyarakat luas, agama, nusa dan bangsa," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement