Jumat 21 Jan 2022 15:53 WIB

PMI Solo Resmi Terapkan Standar Manajemen ISO 9001:2015

Perubahan lebih baik itu akan membuat semakin banyak kontribusi.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Palang Merah Indonesia (PMI) Solo resmi menerapkan standar manajemen ISO 9001:2015 melalui pencanangan (kick off) pada Jumat (21/1).
Foto: PMI Solo
Palang Merah Indonesia (PMI) Solo resmi menerapkan standar manajemen ISO 9001:2015 melalui pencanangan (kick off) pada Jumat (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta atau yang biasa dikenal PMI Solo resmi menerapkan standar manajemen ISO 9001:2015 melalui pencanangan (kick off) yang digelar pada Jumat (21/1). Total Quality Indonesia, sebagai konsultan dalam sertifikasi manajemen ISO 9001:2015 turut hadir dan menyaksikan penandatanganan komitmen bersama seluruh pegawai dan juga pengurus.

Perwakilan dari Totak Quality Indonesia, Ongko Wijoyo, dalam sambutannya menyampaikan pada hari tersebut merupakan kick off ISO 9001:2015. Dia meminta para pengurus hingga jajaran paling bawah PMI Solo untuk berkomitmen bersama menjalankan dan mengimplementasikan.

Baca Juga

"Bukan iso-iso nan, tetapi jiwa ISO ini mendarah daging dan dipraktikkan di lapangan, benar-benar mutu pelayanan kita meningkat, baik di pelayanan darah, kesehatan ataupun sosial," kata dia seperti tertulis dalam siaran pers.

Ongko menambahkan, memang untuk berubah itu tidak mudah, tetapi harus dilakukan. Jika tidak dilakukan, maka kita semua akan tertinggal jauh atau bahkan dilupakan. "Jadi terobosan baik ini harus terus ditingkatkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," imbuhnya.

Sekertaris PMI Solo, Sumartono Hadinoto, menjelaskan alasan PMI Solo sampai mengejar ISO. Sebab, mutu, pelayanan serta profesionalisme dalam melayani masyarakat harus ditingkatkan.

"Dalam dua bulan ini kita bisa amati bersama, mulai dari pengurus dan seluruh pegawai semuanya aktif dan melakukan perubahan yang lebih baik," jelasnya.

Sumartono berharap, perubahan lebih baik itu akan membuat semakin banyak kontribusi kepada palang merah, Kota Solo dan negara Indonesia. "Tetapi memang perubahan ini tidak nyaman karena itu pula kita harus bergerak dan komitmen bersama," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement