Jumat 21 Jan 2022 16:32 WIB

Usai Diresmikan, Pasar Legi Persiapkan Transaksi Nontunai

Sudah ada belasan pasar menggunakan transaksi nontunai di Solo.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Pasar Legi di Solo, Jawa Tengah, dipersiapkan melayani transaksi nontunai.
Foto: Republika/binti sholikah
Pasar Legi di Solo, Jawa Tengah, dipersiapkan melayani transaksi nontunai.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, mempersiapkan transaksi nontunai menggunakan QRIS untuk diterapkan di Pasar Legi. Sejumlah pedagang di pasar yang diresmikan pada Kamis (20/1/2022) tersebut terlihat mulai memasang papan barcode untuk melayani transaksi nontunai.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, belum semua pedagang di Pasar Legi siap menggunakan transaksi nontunai. Padahal, untuk melayani transaksi nontunai hanya perlu memasang barcode dan tidak membutuhkan ponsel keluaran terbaru.

"Waktunya mendadak, nanti segera kami siapkan semua seperti di Pasar Gede itu kan butuh waktu," kata Gibran kepada wartawan seusai acara peresmian Pasar Legi. Menurutnya, dibutuhkan sosialisasi kepada para pedagang dan pembeli agar terbiasa melakukan transaksi nontunai.

Di samping itu, Gibran menilai penerapan transaksi nontunai di Pasar Legi masih ada kendala terkait sinyal, terutama di lantai dasar. "Ternyata sinyalnya belum kuat. Nanti saya perbaiki. Lantai bawah itu sinyalnya masih jelek. Nanti saya kasih penguat sinyal. Segera," imbuh putra sulung Presiden RI Joko Widodo tersebut.

Saat ini, sudah ada belasan pasar yang menggunakan transaksi nontunai dari total 44 pasar tradisional di Solo. Belasan pasar tersebut antara lain, Pasar Gede, Pasar Nusukan, Pasar Klewer, Pasar Singosaren, Pasar Kliwon, Pasar Jebres, Pasar Rejosari, Pasar Gading, Pasar Harjodaksino, Pasar Purwosari, dan Pasar Kadipolo.

Pada hari peresmian kemarin, para pejabat yang hadir juga turut mencoba menggunakan transaksi nontunai saat berbelanja di Pasar Legi. Salah satunya, Ketua DPR RI, Puan Maharani. Putri dari Presiden keempat RI, Megawati Sukarnoputri, tersebut berbelanja beberapa bahan seperti tempe, buah nangka kupas, hingga labu.

"Nantinya pasar ini akan menggunakan cara pembayaran non tunai. Tadi saya coba pakai ponsel Pak Wali bayar pakai nontunai. Beberapa bisa, tapi tempat lain di bawah belum bisa digunakan karena ada kendala sinyal. Saya minta kepada pemkot untuk bisa dipasang wifi atau sinyal diperkuat," kata Puan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement