Rabu 26 Jan 2022 11:21 WIB

Positif DBD, Seorang Anak di Menur, Kota Surabaya Meninggal

Dinkes Kota Surabaya bergerak cepat menangani belasan kasus DBD di Kelurahan Menur.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Seorang pasien anak penderita DBD menjalani perawatan di rumah sakit (ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang pasien anak penderita DBD menjalani perawatan di rumah sakit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya membenarkan meninggalnya seorang anak di wilayah RW 10 Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Selasa (25/1/2022) akibat demam berdarah dengue (DBD). Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, hasil penelusuran anak, ada keterangan surat persangkaan penyebab kematian dari RS adalah gagal sirkulasi dan MODS.

"Hasil konfirmasi lanjutan terhadap kasus tersebut memang didapatkan pasien terkonfirmasi positif DBD berdasarkan hasil laboratorium pada tanggal 24 Januari 2022," kata Nanik di Kota Surabaya, Rabu (26/1/2022).

Baca Juga

Menurut dia, pada Sabtu (22/1/2022), pasien juga telah dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil normal. "Namun, ternyata perubahan kondisi klinis pasien cepat berubah," ujar Nanik.

Selain itu, kata dia, Dinkes Kota Surabaya juga bergerak cepat menangani adanya belasan kasus DBD di wilayah RW 10 Kelurahan Menur Pumpungan. Bahkan, petugas sudah melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah Menur Pumpungan.

Nanik memastikan, jajarannya sudah melakukan penyelidikan epidemiologi terkait laporan 15 anak yang terserang DBD di wilayah RW 10 Menur Pumpungan itu. Hasilnya ditemukan adanya empat kasus DBD, dan hanya satu suspek dengan gejala demam tetapi hasil laboratorium dalam kondisi normal.

"Satu pasien yang suspek ini langsung kami rujuk ke RSU Haji untuk mendapatkan pemantauan yang lebih intensif. Ia juga sudah dirawat secara intensif. Selain itu, tidak ditemukan kasus konfirmasi DBD lainnya," kata Nanik.

Oleh karena itu, kata dia, mengingat cepatnya perubahan kondisi klinis pasien DBD, diharapkan masyarakat segera melakukan pemeriksaan laboratorium rutin terhadap kasus demam lebih dari tuga hari. Tentunya, dengan gejala yang mengarah ke infeksi dengue seperti nyeri kepala, mual, nyeri otot, nyeri di belakang bola mata dan adanya bercak kemerahan di kulit.

"Apabila sudah didiagnosa positif DBD, maka segera melaporkan ke puskesmas terdekat atau ke kelurahan atau kecamatan untuk segera dilakukan penyelidikan epidemiologi, yaitu kegiatan pencarian penderita demam serta pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di rumah penderita dan rumah sekitarnya dalam radius 100 meter," kata Nanik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement