Rabu 02 Feb 2022 21:46 WIB

Pemkot Probolinggo Tanam 1.000 Mangrove Dukung Presidensi G20

Hutan mangrove merupakan salah satu lahan basah yang sangat penting bagi lingkungan.

Pemkot Probolinggo Tanam 1.000 Mangrove Dukung Presidensi G20 (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya/rwa.
Pemkot Probolinggo Tanam 1.000 Mangrove Dukung Presidensi G20 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO -- Pemerintah Kota Probolinggo bersama sejumlah pihak melakukan penanaman 1.000 bibit mangrove dalam rangka restorasi dan rehabilitasi hutan mangrove untuk mendukung dan menyukseskan Presidensi G20 Indonesia.

Hal itu dilakukan Pemkot Probolinggo untuk mendukung Presiden Joko Widodo dalam menunjukkan komitmen Indonesia terhadap transisi menuju ekonomi hijau di Presidensi G20 tahun 2022 serta dalam rangka memperingati Hari Lahan Basah Sedunia tahun 2022 yang digelar di Pantai Permata Pilang Kota Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (2/2/2022).

Baca Juga

"Hutan mangrove itu merupakan salah satu lahan basah yang sangat penting bagi lingkungan karena melindungi tepi laut dari gelombang laut, mengurangi dampak banjir, menyerap polutan dan meningkatkan kualitas air," kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya mengikuti aksi menanam ribuan mangrove di Pantai Permata Pilang Kota Probolinggo itu.

Di depan peserta aksi yang terdiri dari pelajar sekolah Adiwiyata, mitra Dinas Lingkungan Hidup (DLH), karyawan PT Kutai Timber Indonesia (KTI) dan pegawai Pemkot Probolinggo, wali kota yang biasa dipanggil Habib Hadi mengatakan pentingnya hutan mangrove bagi kelestarian lingkungan di kawasan pesisir Kota Probolinggo.

Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kemitraan Lingkungan Hidup (P2KLH) DLH Neli mengatakan penanaman pohon itu bermanfaat untuk menjaga ekosistem di wilayah pesisir pantai, selain mencegah abrasi pantai. "Agar kualitas air laut juga terjaga kemudian ekosistem yang ada di laut juga bisa terjaga dengan adanya penanaman pohon mangrove semacam itu," tuturnya.

Beberapa mitra DLH yang berpartisipasi pada agenda tersebut antara lain Paguyuban Penarik Gerobak Sampah Cekatan, Riang, Inovatif dan Amanah (PGS Ceria), Penyandang Cacat Peduli Lingkungan Kota Probolinggo (Pecel Koprol), Paguyuban Abang Becak Peduli Lingkungan, Komunitas Pelestari Keanekaragaman Hayati (Komtari Kehati), Paguyuban Peduli Sampah (Papesa) dan Forum Masyarakat Peduli Sungai (Formalis).

Ketua Formalis Abdul Rohim mengatakan Pantai Permata adalah wilayah konservasi sekaligus ikon Kota Probolinggo yang perlu untuk dirawat, sehingga pihaknya ikut menjaga ekosistem di wilayah pantai tersebut. "Kami peduli lingkungan sungai karena itu area konservasi yang mana sebagai ikon Kota Probolinggo juga yaitu Pantai Permata, semoga masyarakat lainnya juga ikut menjaga dan merawat," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement