Jumat 04 Feb 2022 13:16 WIB

AKNSBY Lestarikan Budaya Yogya Melalui Sarasehan dan Unjuk Kreativitas

Kegiatan itu bertujuan menjadi wadah interaksi internal utama keluarga besar AKNSBY.

Rep: My40/My41/ Red: Fernan Rahadi
Acara Sarasehan dan Temu Kangen Unjuk Kreativitas Malem Jum’at Legi yang digelar oleh mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta (AKNSBY), Kamis (3/2/2022).
Foto: Salsabilla Amiyard
Acara Sarasehan dan Temu Kangen Unjuk Kreativitas Malem Jum’at Legi yang digelar oleh mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta (AKNSBY), Kamis (3/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setelah sekian lama terhenti karena pandemi Covid-19, mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta (AKNSBY) kembali menggelar sebuah acara yang bertemakan "Unjuk Kreativitas Perdana Setiap Malam Jum'at Legi". Kegiatan ini terdiri dari pameran wayang, sarasehan, dan unjuk kreativitas tari dan karawitan.

Kegiatan itu bertujuan menjadi wadah interaksi internal utama keluarga besar AKN Seni dan Budaya Yogyakarta. 

"Sesuai dengan tajuknya, temu kangen itu bukan berarti hanya sekadar reriyungan atau bergembira ria, tapi kita mencari makna dalam pertemuan itu. Salah satunya berwujud sarasehan. Bagaimana topik dan permasalahan yang disampaikan juga memberikan pembelajaran soft skills kaitannya dengan pemajuan budaya Yogya," tutur Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, Supatma, dalam acara Sarasehan dan Temu Kangen Unjuk Kreativitas Malem Jum’at Legi, Kamis (3/2/2022).

Lebih lanjut, meskipun dalam kegiatan ini berhasil menjaring lulusan dari angkatan pertama hingga ketujuh, namun kedepannya akan ditargetkan untuk masyarakat umum. Rangkaian kegiatan dalam Unjuk Kreativitas ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih positif terhadap pelestarian kebudayaan, khususnya bagi mahasiswa dan masyarakat milenial untuk mengenal kebudayaan Yogyakarta di tengah derasnya arus perubahan.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, Rais Faisal Akhyar menyampaikkegiatan ini dilaksanakan sebagai praktik dari apa yang sudah didapatkan oleh mahasiswa selama perkuliahan. Sehingga Rais berharap nantinya mahasiswa yang sudah lulus menjadi siap tampil dan siap melestarikan seni dan budaya di Yogyakarta.

"Kami ingin mahasiswa dapat lebih memahami bagaimana riilnya dalam manajemen produksi pementasan. Jadi pementasan itu tidak hanya pertunjukan yang ada di panggung, tapi juga termasuk pameran, karya seni, dan lain sebagainya," kata Rais.

Selain itu, adanya pameran wayang dan sarasehan dialog budaya diharapkan dapat mengubah perspektif generasi milenial bahwa wayang dapat divariasi sesuai dengan tujuannya dan menambah wawasan mengenai wayang.

Adapun kegiatan dalam Unjuk Kreativitas, Kamis lalu terdiri atas dua jenis. Pertama, Pameran Wayang dengan narasumber alumni AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, Hartono Munandar, yang akrab disapa Hangno Hartono, pukul 15.00 WIB sampai selesai. Selanjutnya diikuti oleh Sarasehan Dialog Budaya dengan tema “Trilogi Mencan Arjuna” yang diselenggarakan di Aula AKNSB Yogyakarta, pukul 16.30 WIB-18.00 WIB. Kedua, Unjuk Kreatuvias Tari dan Karawitan Mahasiswa dan Alumni, berbagai tarian oleh mahasiswa dan alumni ini ditampilkan pukul 19.00 WIB-22.00 WIB di Mini Teater AKN Seni dan Budaya Yogyakarta. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement