Selasa 08 Feb 2022 14:26 WIB

Purbalingga Terus Maksimalkan Penerapan Transaksi Digital QRIS

QRIS sudah mulai diterapkan di Pasar Bukateja dan Bobotsari.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Pertemuan antara Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (kiri) dengan Kepala BI Perwakilan Purwokerto, Rony Hartawan.
Foto: Dokumen.
Pertemuan antara Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (kiri) dengan Kepala BI Perwakilan Purwokerto, Rony Hartawan.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Program transaksi digital QRIS yang sudah diimplementasikan di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat. QRIS telah diterapkan di pasar tradisional, Purbalingga Food Center, dan Bumdes Wisata di Desa Serang.

Hal tersebut disampaikan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), saat menerima audiensi dari Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Purwokerto, Rony Hartawan, di ruang kerja bupati Purbalingga, Selasa (8/2/2022).

Bupati Tiwi menyambut baik kehadiran kepala BI Perwakilan Purwokerto dan berharap agar ke depan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dengan BI bisa menjalin sinergi dan kolaborasi terkait dengan program-program yang ada.

Pada kesempatan tersebut, bupati menjelaskan program transaksi digital telah mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat, hanya saja perlu dimaksimalkan untuk penerapan QRIS.

 

"Beberapa kali kita ada kegiatan peluncuran QRIS di Pasar Segamas bahkan sudah mulai diterapkan juga di Pasar Bukateja dan Bobotsari, PFC, dan Bumdes Serang," kata dia.

Bupati juga menjelaskan terkait program pemulihan ekonomi yang menjadi program prioritas Pemkab Purbalingga di 2022. Kemudian, bupati juga menyampaikan terkait potensi unggulan di Purbalingga yakni bulu mata dan rambut palsu serta knalpot.

"Kita punya knalpot yang perlu kita dorong karena home industry dan knalpot Purbalingga pernah dipakai brand ternama Mercedes Benz. Nantinya dengan BI diharapkan ada pendampingan agar knalpot kita bisa ekspor," ujarnya.

Di sisi pertanian, Purbalingga punya potensi lada, kopi, dan gula serbuk organik. Ada pula program pemberdayaan ekonomi santri yang sudah mulai dikembangkan di beberapa pondok pesantren.

"Tahun ini fokus kita di pemulihan ekonomi. Program ini akan kita dorong yang diharapkan bisa meningkatkan pertembuhan ekonomi di Purbalingga," jelasnya.

Kepala BI Perwakilan Purwokerto, Rony Hartawan, menegaskan siap bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemkab Purbalingga. Nantinya, program yang akan dikerjasamakan dan dilakukan akan menyesuaikan dengan program-program dan potensi yang ada di Purbalingga.

"Kami siap mendukung program-program di Pemkab Purbalingga dan siap bersinergi untuk membangun serta mengembangkan potensi yang ada," kata Rony.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement