Kamis 24 Feb 2022 00:57 WIB

Binda Jatim Genjot Vaksinasi Massal di Empat Daerah

Binda Jatim gencarkan vaksinasi massal.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Provinsi Jawa Timur (Jatim) kembali melakukan vaksinasi massal. Program vaksinasi kali ini memberikan vaksin dosis pertama, kedua sampai dosis ketiga alias booster dengan total 15.000 dosis kepada masyarakat di empat titik.

Adapun keempat titik vaksinasi, yakni Kabupaten Sampang yang menargetkan 1.000 dosis, Kabupaten Lumajang 4.000 dosis, Kabupaten Pacitan 6.500 dosis dan Kota Madiun sebanyak 1.500 dosis. Kabinda Jatim, Marsma Rudi Iskandar menyebut vaksinasi kali ini masih memprioritaskan kelompok rentan yakni lansia dan anak usia 6 hingga 11 tahun.

Baca Juga

"Sesuai arahan Bapak Presiden, kami vaksinasi masyarakat secara door to door, khususnya lansia. Kami juga memvaksinasi anak usia 6-11 tahun dan pelajar dari sekolah ke sekolah," kata Rudi dalam keterangan, Rabu (23/2).

Lebih lanjut, Rudi mengimbau khususnya warga Jatim agar selalu disiplin protokol kesehatan (prokes) meski sudah divaksin dosis satu dan dua hingga booster. Dia menekankan bahwa prokes bisa melindungi diri dan orang lain dari virus Covid-19.

Di Madiun, vaksinasi diadakan di kawasan Taman Sumber Wangi. Warga Madiun yang divaksin mendapat minyak goreng premium satu liter secara gratis. Wali Kota Madiun, Maidi mengungkapkan upaya itu dilakukan agar makin banyak warga yang datang ke lokasi vaksinasi. Sehingga, tingkat capaiannya tinggi.

"Ini (pemberian minyak goreng) untuk merangsang warga biar mau divaksin. Mereka hari ini tidak punya minyak goreng, ya sudah kita kasih. Insya Allah mereka akan senang," katanya.

Sebelumnya, Binda Jatim juga menggelar vaksinasi dosis pertama, kedua dan ketiga atau booster. Vaksinasi dilakukan di Kabupaten Pacitan dengan target 6.500 dosis guna menangkal penyebaran virus Covid-19 termasuk varian Omicron di tengah masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement