Selasa 01 Mar 2022 09:10 WIB

Gerakan Tanam Kopi Sleman Tingkatkan Produktivitas Panen

Total luas panen tanaman kopi di Sleman mencapai 158,28 hektare.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan penanaman bibit tanaman kopi dalam rangka Gerakan Tanam Kopi di Sleman, DIY.
Foto: Dokumen
Kegiatan penanaman bibit tanaman kopi dalam rangka Gerakan Tanam Kopi di Sleman, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wakil Gubernur DIY, KGPPA Pakualam X, bersama Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, melaksanakan kegiatan Gerakan Tanam Kopi (Gerak). Agenda ini dilaksanakan di Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Kegiatan turut dihadiri secara langsung Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Hendratmojo Bagus Hudoro. Dalam sambutannya, ia menekankan, Gertak dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Tujuannya, tidak lain meningkatkan produksi, kualitas, dan daya saing kopi-kopi yang ada di Indonesia. Ia menerangkan, program Gertak ini tidak cuma fokus kepada kualitas dan produksi kopi, namun terkait pemasaran dan penguatan kelembagaan.

"Jadi, harus ada konsepsi terintegrasi (pemasarannya) dari hulu ke hilir, termasuk kelembagaannya ke depan harus kita siapkan," kata Hendratmojo.

Pada kesempatan itu, Danang Maharsa menuturkan, di Sleman sendiri tanaman kopi telah banyak dibudidayakan di Kapanewon Cangkringan, Turi, dan Pakem. Usai letusan Gunung Merapi, upaya-upaya pemulihan telah banyak dilakukan.

Baik yang dilaksanakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun Pemkab Sleman sendiri. Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman telah pula melakukan upaya-upaya perluasan lahan, rehabilitasi tanaman, pengutuhan, dan pengembalian tegakan.

Kemudian, pemeliharaan, pemberantasan hama dan penyakit tanaman, serta pengawalan pasca panen kopi. Semua usaha tersebut ditujukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman kopi lereng Merapi. Dari semua itu, sudah bisa dilihat hasilnya pada 2020.

Sebab, di Sleman luas lahan budi daya kopi Robusta sudah mencapai 217,19 hektare dan untuk Arabika seluas 36,60 hektare. Sedangkan, total luas panen tanaman kopi 158,28 hektare. Terdiri dari Arabika mencapai 27,14 hektare dan kopi Robusta 131,14 hektare.

Total produksi kopi Sleman mencapai 754,30 kuintal yang terdiri dari produksi kopi Arabika 172,63 kuintal dan kopi Robusta 581,67 kuintal. Sedangkan, produktivitas kopi Arabika 6,21 kuintal per hektare, dan kopi Robusta 4,44 kuintal per hektare.

"Dipilihnya lereng Merapi sebagai lokasi pelaksanaan Gerakan Tanam Kopi di Kabupaten Sleman dapat menjadi motivasi bagi Pemkab Sleman untuk berkomitmen mempertahankan dan mengembangkan budi daya kopi lereng Merapi," ujar Danang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement