Kamis 03 Mar 2022 23:17 WIB

Sidoarjo Dorong Pelaku UMKM Berani Ekspor

Peluang ekspor saat ini terbuka lebar dan pemerintah siap memfasilitasi.

Sidoarjo Dorong Pelaku UMKM Berani Ekspor (ilustrasi).
Foto: bea cukai
Sidoarjo Dorong Pelaku UMKM Berani Ekspor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Bupati Sidoarjo, Jawa Timur Ahmad Muhdlor mendorong kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berani mengambil peluang di pasar ekspor dan bersaing di pasar global.

"Bersaing di pasar global syaratnya ada dua. Pertama paradigma pelaku UMKM harus berubah, berani mengambil keputusan ekspor produknya. Kedua, pemerintah akan memperbanyak sosialisasi dan edukasi mekanisme ekspor, kepada pelaku UMKM," ujar bupati Sidoarjo dalam siaran tertulis, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, peluang ekspor saat ini terbuka lebar dan pemerintah siap memfasilitasi. "Tujuan ekspor di antaranya negara Hongkong, Arab Saudi, UK (United Kingdom), Jepang, Singapura, Malaysia, Oman, Selandia baru dan Australia," ujarnya.

Bupati Muhdlor menyampaikan, yang harus diperbanyak di Kabupaten Sidoarjo adalah melakukan sosialisasi dan mendorong perubahan paradigma pelaku UMKM untuk berani mengambil keputusan bersaing di pasar global. "Yaitu paradigma untuk berani mengambil kesempatan peluang pasar ekspor, seperti di negara timur tengah. Karena kita ini negara dengan jumlah populasi Islam tertinggi, Sedangkan pasar di negara Islam timur tengah dan sebagainya cukup terbuka lebar," ujarnya.

Ia menjelaskan ada dua langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ekspor produk UMKM, pertama adalah perubahan paradigma agar berani untuk tampil di negara lain, tidak hanya menjadi pemain di negara sendiri.

Kedua adalah sosialisasi pemberian edukasi kepada masyarakat bahwa ekspor itu mudah. Ekspor itu sesuatu yang bisa diraih selama teman-teman UMKM ada kemauan yang kuat untuk melakukannya. "Termasuk juga para pelaku UMKM diberikan peta pasar negara tujuan ekspor," ujarnya.

Ia mengatakan, peta arah produk bisa dipasarkan, penataan pasar kata Muhdlor juga harus digarap, termasuk standardisasi produk yang diinginkan oleh negara tujuan ekspor. "Jadi petanya harus punya, barangnya juga diinginkan di negara itu. Ini yang jadi fokus utama. Termasuk tadi juga dengan Atase perdagangan RI yang ada di Australia yang juga terbuka dengan pengiriman produk ekspor," ujarnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement