Sabtu 05 Mar 2022 19:37 WIB

UGM Kembangkan Mobil Listrik untuk Transportasi di Bandara

GATe merupakan pengembangan dan hasil karya dari Fakultas Teknik UGM.

Rep: My40/My41/ Red: Fernan Rahadi
Acara Serah Terima Kendaraan Listrik Bandara dari Universitas Gadjah Mada Kepada PT Angkasa Pura I di Balairung UGM, Jumat (4/3/2022).
Foto: Salsabilla Amiyard
Acara Serah Terima Kendaraan Listrik Bandara dari Universitas Gadjah Mada Kepada PT Angkasa Pura I di Balairung UGM, Jumat (4/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dewasa ini kenaikan tren dan perkembangan kendaraan listrik di dunia semakin pesat. Pemerintah Indonesia pun menyambut secara positif era kendaraan listrik. Hal itu dibuktikan dengan cara membiayai riset mengenai kendaraan listrik melalui berbagai institusi di Indonesia.

Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi salah satu institusi yang mulai mengembangkan kendaraan listrik ini untuk kebutuhan khusus. Kendaraan listrik yang dikembangkan oleh UGM ini bernama Gadjahmada Airport Transporter Electric (GATe) yang akan digunakan untuk transportasi di bandara.

Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof Panut Mulyono, mengapresiasi dan memberikan dukungannya atas hadirnya mobil GATe yang dikembangkan oleh Fakultas Teknik UGM.

“GATe ini merupakan pengembangan dan hasil karya dari Fakultas Teknik untuk dimanfaatkan di Angkasa Pura I. Semoga dengan dimanfaatkannya Mobil GATe ini, nanti kawan-kawan bisa terus mengembangkan dan membumikan hasil karya Fakultas Teknik ini yang memang bagus dan layak untuk dimanfaatkan dan dikembangkan,” kata Panut dalam acara "Serah Terima Kendaraan Listrik Bandara dari Universitas Gadjah Mada Kepada PT Angkasa Pura I" di Balairung UGM, Jumat (4/3/2022).

Panut juga mengucapkan terima kasih kepada Angkasa Pura I yang telah memberikan kepercayaan kepada Fakultas Teknik. Menurutnya, hal ini menjadi bukti penghargaan kepada UGM dan bermanfaat sebagai tempat uji, pengembangan, serta perbaikan bagi fakultas agar manfaatnya dapat lebih baik dan meluas ke depannya.

General Manager PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama, mengungkapkan kerja sama antara PT Angkasa Pura I dengan UGM khususnya Fakultas Teknik ini akhirnya membuahkan hasil.

"Memang kendaraan ini sangat dibutuhkan di bandara kami khususnya bandara Yogyakarta International Airport yang merupakan pilot project karena kami punya 15 bandara lainnya di Angkasa Pura I dan 15 bandara lainnya di Angkasa Pura II. Nah, ini Insya Allah ke depan barangkali produk anak bangsa ini akan digunakan pada seluruh bandara di Indonesia,” ungkapnya.

GATe yang dikembangkan mulai tahun 2019 ini berkonsep kendaraan bandara berbentuk mobil listrik berkecepatan rendah yakni 21 kilometer per jam, dan memiliki kapasitas 4-6 orang. Dalam pengembangannya, tim peneliti berusaha meningkatkan penggunaan komponen lokal sesuai dengan Peraturan Presiden yang mengatur tentang penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Lebih lanjut, penggunaan GATe diharapkan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya gangguan yang berarti, sekaligus menjadi uji coba prototipe secara langsung di bandara-bandara di Indonesia. Ketua Pengembangan GATe, Muh Arif Wibisono, menjelaskan saat ini sudah terdapat enam prototipe GATe yang telah dikembangkan selama tiga tahun menuju tahap penyempurnaan.

"Prototipe GATe sudah diuji di beberapa lokasi, di antaranya lingkungan kampus UGM, Bandara YIA, dan Candi Borobudur dengan berbagai pengukuran performa yang dibutuhkan,” ungkap Arif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement