Ahad 06 Mar 2022 20:02 WIB

Warga Kudus Digelontor 5.000 Liter Minyak Goreng

Pendistribusian minyak goreng yang dijual sesuai harga eceran tertinggi.

Warga Kudus Digelontor 5.000 Liter Minyak Goreng (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho/foc.
Warga Kudus Digelontor 5.000 Liter Minyak Goreng (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KUDUS -- Warga Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan gelontoran 5.000 liter minyak goreng yang dijual Rp14.000 per liter sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Pendistribusian minyak goreng yang dijual sesuai HET (harga eceran tertinggi) ini bekerja sama dengan penyuplai minyak goreng yang kebetulan ada di desa kami," kata Kepala Desa Gulang Aris Subkhan di Kudus, Ahad (6/3/2022).

Baca Juga

Untuk menghindari kerumunan, kata dia, maka penjualan minyak goreng yang dikemas dengan pasar murah tersebut digelar di tiga titik berdasarkan wilayah dusun di desa setempat. Sedangkan warga yang hendak membeli harus menunjukkan kupon yang sebelumnya dibagikan.

Penjualan minyak goreng tersebut juga bertepatan dengan pasar rakyat yang kebetulan digelar setiap pekan pertama dalam setiap bulannya.

Sementara, jumlah keluarga yang mendapatkan kupon pembelian minyak goreng sebanyak 2.500 keluarga, sedangkan masing-masing pemegang kupon mendapatkan maksimal 2 liter minyak goreng.

"Seharusnya satu orang dapat jatah 1 liter minyak goreng, namun pihak Pemdes Gulang turut membantu dalam pendistribusian minyak goreng sesuai HET, sehingga per keluarga mendapatkan 2 liter," ujarnya.

Kegiatan pasar murah tersebut, juga sekaligus menghadapi Ramadhan sehingga warga tidak perlu lagi kesulitan mendapatkan minyak goreng karena belum ada jaminan di pasaran tersedia. Ribuan liter minyak goreng yang dijual sejak pukul 07.00 WIB habis terjual pada pukul 12.00 WIB.

Sifa, salah satu warga Desa Gulang, mengakui berterima kasih bisa mendapatkan minyak goreng sesuai HET, mengingat di pasaran harganya berkisar Rp18.000 hingga Rp20.000 per liter.

"Beberapa kali mendatangi pasar modern juga tidak mendapatkan hasil karena stok minyak goreng sesuai HET sering kali habis, sehingga adanya pasar murah seperti ini memang diharapkan warga," ujarnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement