Ahad 13 Mar 2022 22:10 WIB

Kebocoran Gas Dieng, Kapolres Banjarnegara: Kondisi Sudah Aman

Saat ini sudah dilakukan pengamanan terhadap lokasi sumur pengeboran.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Garis polisi terpasang di lokasi kecelakaan kerja di PAD 28 PT Geodipa Energi Desa Pawuhan, kawasan dataran tinggi Dieng, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah Ahad (13/3/2022). Kecelakaan kerja di PLTP (pembangkit listrik tenaga panas bumi) Dieng tersebut menyebabkan satu orang meninggal dan delapan orang dirawat di rumah sakit diduga terkena gas beracun H2S yang terkonsentrasi di alat pompa bor.
Foto: Antara/Anis Efizudin
Garis polisi terpasang di lokasi kecelakaan kerja di PAD 28 PT Geodipa Energi Desa Pawuhan, kawasan dataran tinggi Dieng, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah Ahad (13/3/2022). Kecelakaan kerja di PLTP (pembangkit listrik tenaga panas bumi) Dieng tersebut menyebabkan satu orang meninggal dan delapan orang dirawat di rumah sakit diduga terkena gas beracun H2S yang terkonsentrasi di alat pompa bor.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Aparat kepolisian memastikan insiden yang terjadi di sumur pengeboran Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) Bumi Geo Dipa, Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, adalah kebocoran gas.

Sehingga insiden yang mengakibatkan seorang pekerja meninggal dunia terjadi bukan karena ledakan seperti halnya informasi yang berkembang di masyarakat.

"Kami telah memastikan di lokasi kejadian tidak ada ledakan seperti yang disebutkan dan ramai diberitakan," ungkap Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, Ahad (13/3/2022).

Sebelumnya, sumur pengeboran PLTP Bumi Geo Dipa di wilayah Dieng, Banjarnegara, mengalami kebocoran gas pada Sabtu (12/3/2022) sore. Insiden ini mengakibatkan sejumlah korban dilarikan ke RSUD Wonosobo.

Dari data yang dihimpun, jelas kapolres, jumlah korban yang dilarikan ke RSUD Wonosobo bertambah satu orang hingga menjadi delapan orang, satu di antaranya meninggal dunia.

Korban meninggal dunia satu diketahui atas nama Lili Marsudi. Seluruh korban sudah dievakuasi, baik korban meninggal dunia maupun korban dirawat.

"Lokasi telah kami sterilkan dan saat ini sudah dilakukan pengamanan terhadap lokasi sumur pengeboran yang terjadi kebocoran" tambahnya.

Sementara itu, untuk menghindari adanya simpang siur pemberitaan yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat, Kapolres menegaskan tidak ledakan yang terjadi.

Namun akibat Relief Valve yang terbuka sehingga terjadi kebocoran. Ia  juga mengimbau agar masyarakat tak panik dan tak termakan berita hoaks atau berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya.

Saat ini sudah bisa dikendalikan, masyarakat diminta jangan panik. "Yang namanya api dan gas itu tidak ada, masyarakat jangan termakan hoaks bahwa gas sudah memasuki permukiman. Itu tidak ada," tegasnya.

General Manager PLTP Bumi Geo Dipa, Budi Santoso menjelaskan, saat insiden terjadi memang ada pekerjaan pembersihan salah satu sumur pengeboran.

Pekerjaan ini dimulai dengan setting meeting dan dijelaskan SOP serta bahaya pekerjaan. "Selesai meeting dilakukan tes dan tidak ada kendala lalu di mulai pekerjaan pembersihan," jelasnya.

"Namun setelah 20 menit pekerjaan berlangsung, diperkirakan ada kebocoran gas, di lokasi," terang Budi dalam keterangan tertulisnya.

Saat itu, lanjutnya, para karyawan (pekerka) sudah  berusaha mengantisipasi dan berupaya  menormalkan, namun akhirnya  terpapar gas.

"Belum diketahui apa penyebab Relief Valve bisa terbuka hingga menyebabkan kebocoran gas. Karena masih dalam penyelidikan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement