Senin 14 Mar 2022 16:42 WIB

Program Satu Juta Kompor Induksi, Kota Solo Jadi Percontohan

Presiden telah memberikan arahan agar program transisi energi dijalankan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Program Gerakan Konversi Kompor LPG ke Kompor Induksi hadir sebagai upaya PLN mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional karena mengubah penggunaan energi berbasis impor menjadi energi berbasis lokal.
Foto: PLN
Program Gerakan Konversi Kompor LPG ke Kompor Induksi hadir sebagai upaya PLN mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional karena mengubah penggunaan energi berbasis impor menjadi energi berbasis lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kota Solo, Jawa Tengah, mendapatkan kehormatan sebagai proyek percontohan program konversi kompor berbasis energi gas ke penggunaan kompor energi listrik. Hal ini merupakan implementasi dari program pemerintah untuk menekan impor gas sekaligus pelaksanaan transisi energi sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.

PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap mengawal dan menyukseskan melalui program 'Satu Juta Kompor Induksi' ini. "Kami siap mengawal dan mendukung program konversi ini di Jateng dan DIY," ungkap General Manager PLN UID Jateng dan DIY, M Irwansyah Putra, di Semarang, Senin (14/3/2022).

Menurutnya, program konversi ini bertujuan untuk menekan impor gas, meningkatkan demand (konsumsi) listrik dan memangkas defisit neraca perdagangan. Termasuk sebagai alternatif penyelesaian, agar subsidi energi yang diberikan pemerintah menjadi tepat sasaran dan dinikati oleh kelompok masyarakat yang berhak.

Terlebih, kata Irwansyah, Presiden telah memberikan arahan agar program transisi energi dijalankan, seperti penggunaan kendaraan listrik dan kompor induksi. Maka PLN terus mendorong dan mengampanyekan gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan lebih  ramah bagi lingkungan.

Salah satunya adalah dengan mengampanyekan penggunaan kompor induksi. Di Jateng, PLN menjadikan Kota Solo sebagai percontohan dengan program 1.000 kompor induksi. "Tujuannya untuk memasyarakatkan penggunaan kompor induksi khususnya kepada kalangan rumah tangga menengah ke bawah," tambah Irwansyah.

Untuk program 1.000 kompor induksi di Kota Solo, diawali pada Mei 2022 mendatang dan program ini akan menyasar kepada pelanggan 450 VA dan 900 VA subsidi. Kegiatan mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota (Disperkim) setempat.

Dalam hal ini, Disperkim Kota Solo membantu memberikan data Kelompok Penerima Manfaat (KPM) yang akan dibantu Universitas Negeri Surakarta. Seiring upaya untuk mendukung program 1.000 kompor induksi ini, PLN juga mengadakan promo tambah daya 'Nyaman Kompor Induksi' yang berlaku sampai 31 Maret 2022.

Melalui promo itu, PLN memberikan harga khusus tambah daya hanya sebesar Rp 150 ribu bagi pelanggan yang membeli kompor induksi melalui partner dan bekerja sama dengan PLN. Sampai Maret 2022a, sebanyak 11.379 pelanggan PLN di Jateng dan DIY telah memanfaatkan promo 'Nyaman Kompor Induksi' tersebut.

Selain itu, untuk lebih mengenalkan manfaat penggunaan kompor induksi kepada masyarakat, PLN UID Jateng dan DIY menggunakan tagline Praktis, Ekonomis, Aman, CEpat, MANtap (PEACE MAN).

"Harapannya masyarakat lebih dekat dan mengenal kompor induksi, yang pada akhirnya kompor induksi dapat diterima dan program konversi kompor induksi berjalan dengan lancar," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement