Senin 14 Mar 2022 19:48 WIB

Bangun Fasilitas Kampus, UNJ Jalin Kerja Sama dengan Pemerintah Saudi

Pinjaman melalui SFD ini merupakan langkah UNJ untuk mengembangkan kualitas yang ada.

 Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mendapatkan kunjungan dari Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia terkait The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2). UNJ menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang mendapatkan pinjaman (loan) dari Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia melalui Saudi Fund for Development (SFD) dengan nomor register pinjaman 1HZXFVGA.
Foto: dokpri
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mendapatkan kunjungan dari Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia terkait The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2). UNJ menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang mendapatkan pinjaman (loan) dari Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia melalui Saudi Fund for Development (SFD) dengan nomor register pinjaman 1HZXFVGA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mendapatkan kunjungan dari Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia terkait The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2). UNJ menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang mendapatkan pinjaman (loan) dari Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia melalui Saudi Fund for Development (SFD) dengan nomor register pinjaman 1HZXFVGA. 

Pinjaman melalui SFD ini merupakan langkah UNJ untuk mengembangkan kualitas yang ada melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai bagi sivitas akademika UNJ. Kerja sama pinjaman pembiayaan antara UNJ dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tertulis pada Loan Agreement (LA) SFD Nomor 11/740  yang berlaku efektif mulai  tanggal  13 Juni 2019  dengan Closing Date tanggal 31 Desember 2024. 

Acara kunjungan Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia hari ini dihadiri oleh Sultan A Al-Marshad selaku SFD’s CEO, beserta pengurus SFD yang terdiri dari Head of East and South Asia Department, Mohammad Abdullah Al-Rashed, Head of Protocol, Faisal Suliman Alkhashiban, Head of Media Relations, Nawaf Saad Alojrush, dan Project Specialist, East and South Asia Department, Nawwaf Altamimi, dan juga Wakil Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia Yahya Hassan al-Qahtani. 

Sementara dari UNJ dihadiri oleh rektor, para wakil rektor, dekan, ketua lembaga, dan pimpinan dilingkungan UNJ, Project Manager dan Anggota SFD UNJ, serta dosen, baik yang hadir secara luring maupun daring melalui Zoom. Acara ini dihadiri juga oleh BAPPENAS dan Kemendikbudristek. Kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan dibatasi jumlah peserta yang hadir secara luring.

 

The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) merupakan implementasi dari Loan Agreement No. 11/740, antara Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia dan Pemerintah Republik Indonesia yang ditandatangani pada 28 Maret 2019. Target The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) diharapkan tercapai kurang lebih 33 bulan, terhitung dari tahun 2022 hingga 2024. 

Menurut Project Manager SFD UNJ, Ja’far Amiruddin, The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) ini terdiri dari dua komponen, yaitu: Pertama, Hard Component yang dibiayai dari loan SFD meliputi : (a) Pembangunan Gedung (Civil Works), berupa pembangunan 4 Gedung Pendidikan dan 1 Gedung Pusat Pengembangan Pendidikan Karakter; (2) Furniture & Fixture untuk 4 Gedung Pendidikan dan 1 Gedung Pusat Pengembangan Pendidikan Karakter. Lalu Kedua, Soft Component yang dibiayai dari Government of Indonesia (GOI) meliputi: (a) ICT-Based Curriculum Development; (b) Faculty/Staff Training, seperti pemberian beasiswa S3 untuk dosen UNJ di dalam dan luar negeri, dan training and professional certification untuk Dosen dan Tenaga Kependidikan. Total loan SFD untuk civil works termasuk furniture dan fixture sebesar 32.663.579 dolar AS, dan dari Government of Indonesia (GOI) sebesar 5.104.000 dolar AS.

Ja’far Amiruddin menambahkan pada The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) ini, pihak UNJ menggandeng PT Cakra Manggilingan Jaya sebagai Detailed Engineering Consultant (DEDC) dan PT Deta Decon Project Management & Supervision Consultant (PMSC) pada tahun 2019. Sedangkan pada proses pembangunan, UNJ menggandeng kontraktor PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, ujar Ja’far Amiruddin.

The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) setidaknya akan membangun empat gedung yang terdiri dari 10 lantai yang nantinya digunakan untuk ruang kelas pembelajaran, laboratorium, studio, workshop, ruang pengelolaan, ruang rapat, ruang pertunjukan dan fasilitas pendukung/penunjang. Selanjutnya pembangunan Gedung Pusat Pengembangan Pendidikan Karakter yang terdiri dari 5 lantai yang digunakan untuk ruang pelatihan, ruang pengelolaan, ruang rapat, aula, fasilitas penunjang/pendukung serta masjid yang berada di lantai 4 dan 5. Lalu juga ada pembangunan 5 gedung yang berada dilahan UNJ dimana ada keberadaan existing building, sehingga dilakukan demolish existing building tahap 1, 2, 3 dan 4. Demolish Tahap 1 dan 2 sudah dilakukan. Untuk demolish tahap 3 dan 4 akan dilakukan pada April 2022, ujar Ja’far Amiruddin.

Sementara itu, Rektor UNJ yang juga menjadi Project Director SFD UNJ, Prof Komarudin mengatakan pembangunan gedung (civil works) yang dilakukan berprinsip pada konsep bangunan ramah lingkungan, terintegrasi serta mewujudkan smart building. Lingkungan perkotaan menjadi salah satu pertimbangan untuk menerapkan filosofi urban kampus dalam pembangunan Gedung di UNJ.

Keunggulan pembangunan gedung (civil works) di UNJ, antara lain: (1) Bangunan pemerintah yang pertama menerapkan dan mendevelope implementasi BIM (Building Information Modelling) sampai dengan 7D (sampai dengan operasional dan pemeliharaan bangunan), antara lain aplikasi yang menampilkan 3D guna mengetahui riwayat perolehan peralatan dan riwayat pemeliharaannya; (2) Menerapkan Green Building dengan standar GBCI (Green Building Council Indonesia); (4) Menerapkan Bangunan Hemat Energi salah satunya adalah menyediakan tangga untuk perpindahan dari satu lantai ke lantai lain (Bukan Tangga Darurat); (5) Bangunan yang mendukung Energi Baru Terbarukan, terdapat Energi Surya pada roof top; (6) Menerapkan sistim informasi yang terintegrasi, kelima bangunan dikontrol melalui satu control room di Data Center UNJ; (7) Utilitas yang terintegrasi, 5 bangunan didukung oleh 1 power house dan 1 ground water tank, sehingga menghemat tempat ditengah terbatasnya area yang ada di Kampus A UNJ; (8) Koneksi antar bangunan yang didukung dengan jembatan penghubung antar bangunan, sehingga banyak ruang interaksi terbangun; dan (9) Bangunan yang ramah difable dan lansekap yang mendukung aktivitas sehat (olah raga).

Prof Komarudin berharap melalui The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) yang didanai dari pinjaman (loan) SFD ini, ke depannya UNJ yang berstatus akreditasi Unggul semakin meningkat kualitas dan prestasinya. "Dan tercapainya visi dan misi UNJ untuk menuju universitas bereputasi di kawasan Asia," kata Prof Komarudin.

Sementara itu, CEO SFD Sultan Abdulrahman Al-Marshad  dalam sambutannya mengatakan bahwa pihaknya senang dapat hadir di UNJ, dan ia mengatakan bahwa dengan perbaikan kualitas pendidikan maka akan berdampak positif pada peningkatan aspek ekonomi maupun sosial.

"Terima kasih atas sambutan yang hangat dari UNJ, semoga pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di UNJ dapat berkontribusi dalam peningkatan aspek ekonomi dan sosial di Indonesia nantinya," ucap Sultan Abdulrahman Al-Marshad.

Sedangkan Sekjen Kemendikbudristek, Suharti dalam sambutannya secara daring mengatakan bahwa pihaknya mengucapkan terima kasih kepada SFD atas pinjaman yang diberikan kepada UNJ. "Semoga pembangunan di UNJ dapat meningkatkan kualitas dan prestasi UNJ ke depannya," kata Suharti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement