Selasa 22 Mar 2022 14:52 WIB

Banjir di Kota Pasuruan Mulai Berangsur Surut

Sebanyak 86 KK / 335 jiwa di Kecamatan Gadingrejo turut terdampak.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Yusuf Assidiq
Kendaraan melintasi banjir yang menggenangi Jalan Raya Gempol, Pasuruan.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Kendaraan melintasi banjir yang menggenangi Jalan Raya Gempol, Pasuruan.

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Banjir melanda wilayah Kota Pasuruan, Jawa Timur, pada Senin (21/3/2022) pukul 18.10 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan kondisi terkini banjir sudah mulai berangsur surut.

"Kejadian ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur dengan durasi yang lama mengakibatkan Sungai Welang meluap hingga menggenangi rumah warga. Sedikitnya terdapat 78 rumah ikut terendam atas kejadian ini," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, Selasa (22/3/2022).

 

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, banjir melanda Kelurahan Karang Ketug di Kecamatan Gadingrejo, sebanyak 86 KK / 335 jiwa di lokasi ini turut terdampak. Dari pemantauan visual di lapangan, dia melanjutkan, beberapa titik banjir sudah mulai berangsur surut.

Namun demikian, ketinggian muka air masih berkisar antara 30 - 80 centimeter. Ia menambahkan, BPBD Kota Pasuruan segera melakukan kaji cepat dan koordinasi dengan lintas instansi guna memberikan penanganan darurat.

Selain itu, pihaknya telah mengerahkan satu mobil rescue dan satu motor trail untuk melakukan pemantauan dilapangan dan percepatan evakuasi apabila dibutuhkan.

Ia menambahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan informasi peringatan dini untuk Selasa (22/3/2022) untuk waspada hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada pagi hari di wilayah Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.

Siang-sore hari di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Kota Mojokerto, Tuban, Bojonegoro, Kota Madiun, Kabupaten Malang, Kota Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Banyuwangi, Bangkalan, Pamekasan dan Sampang. Kemudian malam hari di wilayah Gresik, Lamongan, Bangkalan, dan Sumenep.

Menyikapi hal ini, BNPB mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Untuk dataran rendah, diharapkan daya tampung gorong-gorong diperbesar serta pembersihannya dilakukan secara periodik, hal ini untuk mengantisipasi meluap apabila hujan deras mengguyur dan terhindar dari ancaman bencana hidrometeorologi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement