Jumat 01 Apr 2022 14:29 WIB

Layanan Bus Trans Gadjah Mada UGM Mulai Beroperasi

Moda transportasi ramah lingkungan akan terus dikembangkan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Bus Trans Gadjah Mada.
Foto: Dokumen
Bus Trans Gadjah Mada.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Panut Mulyono, meluncurkan dua bus listrik sebagai transportasi ramah lingkungan internal kampus. Bus listrik yang bernama Trans Gadjah Mada akan beroperasi di dua jalur, yakni timur dan barat kampus UGM.

Setiap hari kedua bus ini akan mengelilingi area kampus yang didukung 35 halte terintegrasi pedestrian, stasiun sepeda, kantong parkir, dan halte-halte Trans Jogja. Peluncuran ditandai simbolis penyiraman air kendi ke kedua bus tersebut.

Panut mengatakan, pengadaan dua bus listrik tersebut merupakan sumbangan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Serta, didukung juga oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan pengusaha Dato Sri Tahir.

Ia menekankan, pengadaan bus listrik sesuai program yang digencarkan UGM untuk menyediakan transportasi yang ramah lingkungan. Selalu perhatikan isu perubahan iklim lewat pengurangan penggunaan transportasi dengan menggunakan energi fosil.

 

"Transportasi ramah lingkungan sangat penting karena adanya persoalan perubahan iklim karena penggunaan energi fosil kita di bumi sangat berlebihan. Sementara, daya dukung dari hutan kita untuk menyerap karbondioksida semakin berkurang," kata Panut, Jumat (1/4/2022).

Selain itu, dengan adanya bus listrik di internal kampus ini bisa mengenalkan kepada mahasiswa tentang pentingnya penggunaan energi baru terbarukan. Salah satunya dengan mengurangi penggunaan bahan bakar kendaraan dari energi fosil.

Direktur Aset Universitas Gadjah Mada, Dr Djoko Sulistyo menuturkan, pengadaan bus listrik yang ramah lingkungan di internal kampus merupakan satu usaha UGM. Demi menciptakan kampus yang mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan.

"Kita ingin lingkungan kampus semakin nyaman dan kondusif dengan adanya bus listrik ini," ujar Djoko.

Djoko menyebut, kebijakan pengadaan bus kampus sejalan dengan dengan komitmen UGM untuk terus mengembangkan fasilitas untuk pedestrian dan fasilitas warga berkebutuhan khusus. Moda transportasi ramah lingkungan akan terus dikembangkan.

Bagi pejalan kaki difasilitasi pedestrian dengan kanopi. termasuk jalur bagi pejalan kaki berkebutuhan khusus. Jalur sepeda juga selalu disiapkan dan nanti sepeda kampus akan diremajakan, yang akan dilengkapi smart lock dan aplikasi.

Seperti diketahui, masing-masing bus listrik mampu membawa 20 orang penumpang. Sedangkan, operasional bus dibuka tiap hari kerja mulai Senin sampai Kamis pada 06.30 hingga 16.16 WIB. Nanti, setiap halte dilewati tiap 60 menit sekali.

"Satu halte dilewati tiap 60 menit. Jika nantinya bus ditambah, waktu tunggunya bisa sampai 30 menit saja," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement