Sabtu 02 Apr 2022 12:35 WIB
Inspira

Kuatkan Niat

Seperti berpuasa Ramadhan, kita berpuasa namun hanya mendapatkan lapar dan dahaga.

Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Sedekah
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ilustrasi Sedekah

Oleh : Erik Hadi Saputra*

REJOGJA.CO.ID, Pembaca yang kreatif, suatu ketika saya mengirimkan stiker minuman boba kepada sahabat saya seorang penulis buku "Kenapa Bunda Harus Bekerja?". Ketika stiker itu dia terima, tidak berapa lama muncullah komentar darinya, Ini minuman berkalori tinggi namun gizi kosong. Membaca responsnya membuat saya menemukan ide bahwa ternyata kita dalam beraktivitas bisa saja seperti minuman tersebut.

Seperti habis tenaga namun tidak mendapatkan apa-apa. Pernahkah Anda sudah meluangkan waktu, menyumbangkan pikiran Anda dalam pekerjaan, namun ternyata Anda tidak memperoleh manfaat dan insprasi dari yang anda kerjakan tadi? Seperti berpuasa Ramadhan, kita berpuasa namun hanya mendapatkan lapar dan dahaga.

Pembaca yang kreatif, seperti apakah kondisi yang akan membuat kita tidak mendapatkan apa-apa itu? Pertama, lebih banyak menghitung-hitung yang didapatkan dan yang dikeluarkan.

Mungkin Anda pernah mengalami situasi ketika anda berbelanja di swalayan yang sebenarnya tidak perlu ada juru parkir di situ. Areanya bukan juga area umum.

Halaman parkirnya pun adalah area swalayan itu sendiri. Ketika terbebani dengan uang Rp 2.000 sekali membayar parkir, maka Anda mulai menghitung berapa kali akan parkir dan berapa banyak pengeluaran yang Anda keluarkan selama anda bolak-balik di swalayan itu. Jika fokus Anda adalah uangnya, maka Anda akan semakin kecewa karena merasa terbebani.

Anda mengeluarkan uang yang tidak Anda sukai. Namun jika menganggap uang parkir adalah sedekah, maka saya yakin Anda tidak akan pernah merasa terbebani. Bahkan kecenderungannya Anda akan memberi lebih. Anda pun memberi penuh kesenangan.

Parkir kendaraan Anda juga tertata rapi dan terjaga. Jadi jika terlalu banyak berpikir beban, dapat membuat Anda tidak nyaman melakukan kebaikan. Niat Anda harus kuat dan berupaya segera melupakan hal baik yang sudah Anda lakukan. Ketika hati tenang dalam memberi itulah kebaikan yang mengalir. Ketika hati susah pada saat memberi itulah kegelisahan yang sedang menghampiri.

Kedua, membantu namun menyesali. Anda pernah bertemu orang yang bercerita betapa jengkelnya dia ketika sudah membantu namun tidak ada ucapan terima kasih atau apresiasi yang diterimanya. Dia menyesali perbuatan baiknya. Padahal bisa saja kebaikan yang dia peroleh lewat kemudahan urusan, kelancaran karier itu juga dikarenakan ketulusannya dalam membantu.

Jika semangat membantu hadir dalam keseharian kita, maka membantu itu sudah menjadi energi positif yang terus menyala. Dalam bulan Ramadhan, kita berkesempatan untuk menjadi panitia dan memberikan waktu, tenaga, serta pikiran kita untuk kelancaran ibadah. Memang Anda menjadi sibuk, namun sibuknya anda penuh faedah.

Hal lucu yang dilakukan teman saya ketika amanah sebagai ketua takmir masjid selesai dia laksanakan. Kemudian dia berpesan kepada panitia Ramadhan, Tolong jangan jadwalkan saya dalam peran apapun! Saya ingin sekali Ramadhan kali ini sebagai makmum saja, hehe.

Saya langsung berkomentar, kalau kita dimintai tolong bertugas dalam kegiatan Ramadhan, maka sebenarnya kita sedang berbagi ilmu dan kebaikan yang kita punya. Bukankah Ramadhan adalah saat yang paling indah untuk berbagi?

Ketiga, di depan mengatakan iya namun di belakang mengomentarinya. Di depan seolah setuju namun di belakang menggerutu. Orang seperti ini sebenarnya lelah. Mengapa? Dikarenakan harus terus memainkan peran seperti dalam sinetron. Kalau memang ada hal yang tidak sreg sejak awal maka bisa dikomunikasikan.

Dalam mengisi rangkaian ibadah Ramadhan, Anda harus benar-benar mengalahkan ego sendiri. Bantulah orang lain agar nyaman dalam ibadah. Jadikan banyak ilmu dari tausiyah kultum sebagai pencerahan penuh makna bagi diri pribadi. Bangun semangat cinta Ramadhan dengan menguatkan niat. Sehat dan teruslah terinspirasi.

 

*Kaprodi Ilmu Komunikasi dan Direktur Kehumasan dan Urusan Internasional Universitas Amikom Yogyakarta

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement