Selasa 05 Apr 2022 14:24 WIB

Pilihan BBQ untuk Buka Puasa di Hotel Royal Darmo Malioboro

Menu yang disajikan masuk segala usia dan tentu halal.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Sajian menu berbuka puasa di Royal Darmo Malioboro.
Foto: Wahyu Suryana
Sajian menu berbuka puasa di Royal Darmo Malioboro.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Waktu buka puasa merupakan momen yang sangat istimewa selama bulan suci Ramadhan. Karenanya, Hotel Royal Darmo Malioboro menghadirkan sajian menu BBQ dengan berbagai pilihan daging untuk buka puasa bertajuk Treasure Ramadhan.

Tidak sekadar pilihan daging yang dipanggang, Royal Darmo Malioboro menyajikan variasi sate sayuran yang disisipi dengan potongan sosis dan sea food. Ada pula sate sayuran dengan deretan potongan-potongan besar paprika dan bawang bombay.

Menu ayam bakar tanpa tulang menjadi salah satu yang banyak menarik perhatian. Selain menu bebakaran, sop samudra menjadi pilihan yang disajikan. Terdiri dari potongan daging ikan, jamur, seafood dipadu konsep clear sop yang menyegarkan.

General Manager Hotel Royal Darmo Malioboro, Joko Paromo mengatakan, ada 45 item menu yang disajikan dengan harga terjangkau. Ia menerangkan, menu BBQ dilengkapi menu berkuah seperti bakso, gulai ayam, sop samudra dan rendang.

"Setiap sorenya ada live music untuk menghibur tamu undangan atau pengunjung yang berbuka puasa di Hotel Royal Darmo Malioboro," kata Joko, Senin (4/4).

Maka itu, ia mengajak warga Yogyakarta maupun wisatawan yang menikmati keindahan bulan suci Ramadhan di Yogyakarta untuk mencicipi sajian istimewa di Hotel Royal Darmo Malioboro. Sebab, menu yang disajikan masuk segala usia dan tentu halal.

Selain itu, bagi tamu-tamu yang ingin menginap di Hotel Royal Darmo Malioboro, ada harga khusus Rp 625.000 dengan breakfast yang bisa diganti dengan sahur. Bahkan, sudah termasuk pula menu buka bersama yang bisa dinikmati untuk berdua. "Sajian Ramadhan ini ada sampai 28 April 2022, ayo ke Royal Darmo Malioboro," ujar Joko.

Ditambahkan, selama masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, kunjungan wisatawan dan tingkat kunjungan ke hotel-hotel di Yogyakarta masih cukup rendah. Bahkan, tingkat kunjungan masih sekitar 30 persen pada awal-awal Ramadhan ini.

Maka itu, ia berharap, masa pandemi Covid-19 bisa segera berakhir, dan pandemi Covid-19 akan segera berubah menjadi endemi. Sehingga, kunjungan wisatawan akan segera kembali ramai dan sektor pariwisata di Indonesia akan lebih maju lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement