Rabu 06 Apr 2022 06:41 WIB

Lima Fungsi Puasa yang Perlu Dipahami Umat

Agar umat memerdekakan diri dari hawa nafsu yang bisa merusak esensi Ramadhan.

Ilustrasi Ramadhan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Umat Islam di seluruh dunia saat ini tengah melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan dengan rangkaian ibadah yang mempersatukan dan memerdekakan. Semangat Ramadhan yang memerdekakan dan mempersatukan ini sejatinya hanya bisa dicapai jika umat Islam mampu memahami fungsi dan makna di balik ibadah berpuasa tersebut.

Dosen Pasca Sarjana Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta H Muhammad Suaib Tahir menyebutkan setidaknya ada lima fungsi berpuasa yang perlu dipahami umat agar mampu memerdekakan diri dari dorongan-dorongan hawa nafsu yang justru dapat merusak esensi bulan Ramadhan sebagai bulan yang suci.

"Saya melihat bahwa puasa merupakan membentuk karakter seseorang. Artinya puasa ini memiliki beberapa fungsi terhadap seseorang dalam menjalankan puasa. Pertama, puasa memiliki fungsi konfirmatif," Suaib Tahir, di Sentul, Bogor, Selasa (5/4/2022).

Fungsi konfirmatif, jelas Suaib, adalah dengan berpuasa, mengkonfirmasi bahwa seseorang adalah hamba Tuhan yang beriman. Dengan menyelenggarakan puasa, berarti menyatakan diri sebagai hamba yang tunduk pada perintah Allah SWT.

"Yang kedua, fungsi puasa adalah lebih bersifat kepada purifikatif, artinya membersihkan jiwa. Sehingga di bulan Ramadhan ini adalah sebuah kesempatan untuk membersihkan diri dari hal-hal dan kebiasaan buruk," ujar pria yang juga Pengamat Timur Tengah ini.

Fungsi purifikatif, menurutnya bermakna bahwa puasa sebagai cara dan kesempatan untuk bagaimana umat dapat mengembalikan diri sebagai orang yang bersih atau orang yang fitrah dengan meninggalkan sifat-sifat yang tidak terpuji, yang tentunya harus dihindari dalam beribadah.

"Ketiga, fungsi iluminatif, yaitu untuk memperbaiki sesuatu. Sebagaimana puasa mendorong kita untuk memenuhi target, untuk berpindah dari derajat ke derajat lain dalam hal karakter dan ketaqwaan," ungkapnya.

Fungsi keempat, lanjutnya, adalah fungsi preservatif yaitu bagaimana puasa yang konteksnya adalah ibadah serta urusan antara manusia dan Tuhannya, namun mampu juga memberikan kebermanfaatan misalnya dalam segi kesehatan.

"Puasa menjaga keadaan tubuh kita, seperti yang sering kita dengar ada seorang dokter dan para ahli ahli mengatakan bahwa berpuasa itu memberikan kesehatan. Dan terbukti banyak yang merasakan manfaat bagaimana mengatur makanan dengan baik," ujar Suaib.

Fungsi kelima puasa yaitu transformatif, di mana berpuasa seharusnya mendorong seseorang agar dapat bertransformasi menjadi umat yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Dengan kita memahami fungsi-fungsi dari puasa itu. Tentunya kita akan bebas dari kungkungan hawa nafsu yang selalu akan mengarahkan kita kepada hal-hal yang negatif yang tidak bermanfaat bagi seseorang," tutur jebolan Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

Suaib mengungkapkan, makna bulan Ramadan sebagai bulan yang memerdekakan adalah bagaimana seseorang mengontontrol hawa nafsu. Artinya manusia yang berpuasa dan beriman serta bertaqwa pada Allah SWT, maka dia akan terbebas dari pengaruh hawa nafsu atau dorongan dorongan hawa nafsu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement