Rabu 06 Apr 2022 19:19 WIB

Antrean Panjang Minyak Goreng Terjadi di Semarang

Sejumlah warga mengaku sudah mengantrekan jeriken minyak goreng curah sejak pagi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah warga antre untuk membeli minyak goreng curah di salah satu distributor minyak goreng curah di sekitar Pasar Dargo, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (6/4/2022). Menurut warga setempat mahalnya minyak goreng kemasan memaksa mereka untuk membeli minyak goreng curah seharga Rp15.500 per kilogram dengan maksimal pembelian 5 kilogram per KTP, dengan antrean mulai pukul 05:30 WIB yang hingga pukul 15:30 WIB stok minyak goreng curah setempat masih kosong.
Foto: Antara/Aji Styawan
Sejumlah warga antre untuk membeli minyak goreng curah di salah satu distributor minyak goreng curah di sekitar Pasar Dargo, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (6/4/2022). Menurut warga setempat mahalnya minyak goreng kemasan memaksa mereka untuk membeli minyak goreng curah seharga Rp15.500 per kilogram dengan maksimal pembelian 5 kilogram per KTP, dengan antrean mulai pukul 05:30 WIB yang hingga pukul 15:30 WIB stok minyak goreng curah setempat masih kosong.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Keterlambatan pasokan minyak goreng dari produsen turut mempengaruhi stok minyak goreng curah di tingkat agen maupun distributor. Sejumlah agen di Kota Semarang mengaku telah kehabisan stok minyak goreng curah.

Di lain pihak, antrean panjang jeriken minyak goreng serta konsumen yang rela menunggu aga bisa mendapatkan minyak goreng curah menjadi pemandangan yang bisa disaksikan sepanjang Rabu (6/4) pagi hingga menjelang sore hari.

Salah satunya di distributor CV Sawit Juara yang berada di kompleks Pasar Dargo, Kota Semarang. Antrean puluhan jeriken, galon bekas air mineral dan wadah lainnya terlihat memanjang, di salah satu lorong dekat gudang distributor tersebut.

Sejumlah warga yang dikonfirmasi mengaku, sudah menunggu dan mengantrekan jeriken minyak goreng curah sejak pagi hari. "Saya mulai antri pukul 07.00 WIB, di sini sudah banyak sekali yang antri lebih dulu," ungkap Rusmini (46), salah seorang warga.

Ia mengaku, sudah beberapa hari ini warga sulit mendapatkan minyak goreng curah. Bahkan distributor di pasar Dargo yang selama ini masih memiliki stok pun juga sudah mulai mengalami kekurangan stok.

Dengan ketersediaan yang terbatas tersebut, pihak distributor mensyaratkan KTP bagi warga yang akan membeli minyak goreng curah. Pihak distributor juga mensyaratkan tanda khusus berupa tinta celup bagi pembeli yang sudah mendapatkan.

Hal ini dilakukan agar warga mendapatkan kesempatan yang sama kendati stok minyak goreng curah terbatas. "Artinya satu KTP tidak boleh membeli lebih dari satu jeriken agar semuanya kebagian," jelasnya.

Tak hanya di pasar Dargo, antrean panjang jeriken warga yang ingin mendapatkan minyak goreng curah juga terpantau di beberapa tempat, sepanjang hari Rabu ini. Seperti di agen yang ada di lingkungan Pedamaran dan Jalan dr Cipto Semarang.

Yahmi (48), salah seorang warga yang mengantri di sebuah agen yang ada di kawasan Pedamaran juga mengaku rela antri sejak pagi hari lepas subuh. Ia membutuhkan minyak goreng untuk usaha jualan aneka gorengan.

Hingga pukul 11.00 WIB ia pun masih betah dan setia mengantri. “Sudah terlanjur menunggu sejak pagi hari, meskipun saya juga belum tahu bisa membeli berapa nantinya,” tambah warga Karangsaru, Semarang Tengah ini.

Sementara itu, salah satu karyawan CV Sawit Juara, Alwi mengatakan, sampai saat ini pasokan minyak goreng curah dari produsen memang tidak dapat dipastikan waktunya. Sehingga stok pun sangat terbatas.

Untuk hari ini, pembelian maksimal hanya lima kilogram saja dengan harga eceran Rp 15.500 per kilogram. "Pembatasan harus dilakukan agar warga yang mengantri bisa mendapatkan jatah yang sama," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement