Senin 11 Apr 2022 14:38 WIB

Kasus Covid-19 Melandai, Isoter UII Dinonaktifkan

Bila dibutuhkan, sarana isoter ini bisa diaktifkan kembali.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Pemberian cinderamata kepada salah satu tenaga kesehatan yang telah bekerja di Isoter UII.
Foto: Dokumen
Pemberian cinderamata kepada salah satu tenaga kesehatan yang telah bekerja di Isoter UII.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kasus Covid-19 terus menurun diikuti pelonggaran mobilitas masyarakat. Kabar baik ini mengiringi dinonaktifkan Isolasi Terpusat (Isoter) di Rusunawa Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Jalan Kaliurang Kilometer 14,5.

Koordinator Isoter UII, dr Nur Aisyah Jamil mengatakan, Isoter UII jadi saksi bersama kegiatan kemanusiaan dalam rangka mengatasi pandemi Covid-19. Ia turut menyampaikan terima kasih ke pihak-pihak yang berperan menghadapi gelombang ketiga.

Kurang lebih selama satu setengah bulan bersama berhasil merawat 40 pasien hingga mereka kembali dalam keadaan sehat wal afiat. Meskipun persiapan singkat, 1-2 pekan, kondisi ini masih lebih baik bila dibandingkan gelombang kedua.

"Segala usaha tidak ada yang bisa membalasnya kecuali menjadi amal kebaikan di sisi Allah SWT. Atas nama pengelola, mohon maaf sebesar-besarnya bila selama interaksi ada hal-hal yang kurang berkenan," kata Nur.

Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni Fakultas Kedokteran UII ini berharap, pada masa mendatang Isoter UII tidak dibuka kembali. Namun, jika kondisi mengharuskan, mereka berkomitmen untuk menghidupkan kembali Isoter UII.

Senada, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Pengembangan Karier UII, Dr Zaenal Arifin, turut menyampaikan terima kasih ke seluruh pihak yang berperan aktif mengelola Isoter UII. Sebab, salah satu fungsinya membuat masyarakat nyaman.

Ia menekankan, jumlah pasien pada gelombang ketiga memang jauh lebih rendah dibandingkan gelombang kedua. Meski begitu, dengan tersedianya sebuah fasilitas yang memadai seperti di Isoter UII, dapat membuat masyarakat tetap merasa aman.

Zaenal berharap, pandemi Covid-19 lekas berakhir. Namun, ia menekankan, Isoter UII hanya dinonaktifkan, dan bila dibutuhkan bisa diaktifkan kembali. Satgas Covid-19 UII juga mewaspadai kenaikan kasus pasca mudik Lebaran tahun ini.

"Jika nantinya tidak ada kenaikan kasus, maka artinya antibodi masyarakat Indonesia sudah baik," ujar Zaenal.

Harapan agar pandemi Covid-19 segera berakhir terlontar pula dari perwakilan tenaga kesehatan yang turut bertugas di Isoter UII, dr Dwi Rizki Ananda. Ia berharap, tidak ada gelombang lanjutan setelah varian Delta maupun Omicron.

"Dari tim tenaga kesehatan sendiri sudah memberikan kesediaan serta kesiapannya jika sewaktu-waktu kembali dibutuhkan dalam pengelolaan Isoter UII," kata Dwi.

Pada acara penutupan Isoter UII ini, dilakukan penyerahan cinderamata secara simbolis kepada dua orang tenaga kesehatan yang telah bertugas di Isoter UII. Cinderamata diserahkan kepada Hestia Dirgantari dan Nandika Chindy Monica.

 

Hestia merupakan tenaga kesehatan dari Rumah Sakit JIH, sedangkan Nandika nakes dari Rumah Sakit UII. Cinderamata diserahkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Drs Rohidin didampingi, didampingi Dr Zaenal Arifin dan dr Nur Aisyah Jamil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement