Senin 18 Apr 2022 17:04 WIB

PT TMJ Antisipasi Arus Mudik-Balik Lebaran 1443 H

Sudah disiapkan tim patroli yang didukung oleh 43 kamera pengintai (CCTV).

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah kendaraan pribadi bernomor polisi Jawa Barat dan DKI Jakarta terpantau melintas di ruas tol Semarang- Solo, arah Semarang, di wilayah Kabupaten Semarang.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Sejumlah kendaraan pribadi bernomor polisi Jawa Barat dan DKI Jakarta terpantau melintas di ruas tol Semarang- Solo, arah Semarang, di wilayah Kabupaten Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Berbagai antisipasi guna mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran 1443 Hijriah telah dipersiapkan oleh PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku pengelola jalan tol ruas Semarang-Solo.

Manager Operasional PT TMJ, Fatahillah mengungkapkan, fokus utama pelayanan di ruas tol Semarang-Solo adalah mengantisipasi lonjakan volume kendaraan dan antrean di gerbang tol (GT) Banyumanik.

Terlebih jika nantinya diberlakukan rekayasa lalu lintas one way (satu arah) dari arah Jakarta hingga Semarang atau sebaliknya, pada saat puncak arus mudik maupun puncak arus balik Lebaran 1443 Hijriah.

PT TMJ bakal mengoperasionalkan semua gardu transaksi yang ada di GT Banyumanik untuk kendaraan dari arah Semarang yang akan masuk ke jalan tol ruas Semarang-Solo (jalur A).

Termasuk, mengoptimalkan delapan Oblique Aproach Booth (gardu transaksi miring) yang ada di GT Banyumanik. Sementara, lanjut Fatahillah, untuk arah sebaliknya (dari Solo) hanya akan dioperasionalkan dua gardu transaksi.

“Hal ini untuk mengantisipasi jika diberlakukan rekayasa one way (satu arah) dari Jakarta,”  ungkapnya, pada Rakor Lintas Sektoral dalamrangka Kesiapan Menghadapi Idul Fitri 2022 di Wilayah Kabupaten Semarang, di Ungaran, Senin (18/4/2022).

Sementara pada saat puncak arus balik Lebaran nanti, lanjut Fatahillah, bakal berlaku sebaliknya. PT TMJ akan mengoptimalkan gardu transaksi di GT Banyumanik bagi kendaraan yang datang dari arah Solo menuju Semarang.

Untuk pendukung keamanan di ruas jalan tol sepanjang 72 kilometer ini, sudah disiapkan tim patroli yang didukung oleh 43 kamera pengintai (CCTV)  dan 18 Variable Message Sign (VMS) atau perangkat kontrol lalu lintas.

“Apabila ada gangguan di jalur tol, para pengguna jalan tol dapat memanfaatkan Call Center 1480 (nasional),” tambahnya.

Demikian halnya, jika harus diberlakukan rekayasa contra flow (lawan arus) di dalam ruas tol, masih jelas Fatahillah, PT TMJ juga telah menyiapkan material (sarana pendukung) yang dibutuhkan, termasuk rambu peringatan.

Khusus untuk exit tol Bawen juga telah disiapkan rekayasa lalu lintas di interchange Bawen yang diprediksi akan menjadi simpul kepadatan. Rekayasa akan diberlakukan jika ujung antrean kendaraan dari GT Bawen sudah menyentuh titik interchange Bawen.

PT TMJ juga menyiapkan unit kendaraan pemadam kebakaran (damkar) bekerja sama dengan masing-masing pemerintah daerah yang dilalui jalan tol Semarang-Solo.

Seperti dengan Pemkab Boyolali yang menyiagakan kendaraan armada di exit tol Boyolali, kemudian untuk wilayah Kabupaten Semarang yang menyiagakan armada damkar di exit Ungaran dan exit Bawen.

Karena di jalur ruas Semarang-Solo rawan longsor, tambahnya, PT TMJ juga mengantisipasi dengan menyiapkan alat berat, antara lain satu unit excavator, buldozer, dan satu unit kendaraan crane di Bawen serta di lokasi proyek penambahan fasilitas di Susukan, Ungaran, yang disiagakan empat unit excavator.

Sedangkan untuk crane besar penempatan ada di Boyolali. “Kami juga menyiapkan sarana pendukung kelistrikan (generator) apabila terjadi gangguan listrik yang dapat menjadi kendala dalam operasional pelayanan selama arus mudik Lebaran nanti,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement