Sabtu 23 Apr 2022 22:49 WIB

Kadin Jatim Targetkan 10 BUMDes Jatim Bisa Ekspor Mandiri

Pemda bersama Kadin Jatim berkomitmen untuk membantu BUMDes naik kelas.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Kadin (ilustrasi). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur melalui Rumah Kurasi dan Export Center Surabaya (ECS) menargetkan 10 badan usaha milik desa (BUMDes) di wilayah itu bisa ekspor secara mandiri pada 2023.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Logo Kadin (ilustrasi). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur melalui Rumah Kurasi dan Export Center Surabaya (ECS) menargetkan 10 badan usaha milik desa (BUMDes) di wilayah itu bisa ekspor secara mandiri pada 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur melalui Rumah Kurasi dan Export Center Surabaya (ECS) menargetkan 10 badan usaha milik desa (BUMDes) di wilayah itu bisa ekspor secara mandiri pada 2023. Harapan itu mengingat besarnya potensi produk yang dikembangkan.

Direktur Rumah Kurasi, Setyohadi, di Surabaya, Sabtu (23/4/2022), mengatakan, target itu adalah langkah awal, karena hingga saat ini belum ada yang melakukan ekspor secara mandiri, tapi melalui perusahaan. "Potensi BUMDes yang bisa dikembangkan di wilayah Jawa Timur cukup besar, yang mencapai kisaran 6.000 an BUMDes. Dan keberadaannya menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat desa," kata Setuphadi.

Baca Juga

Oleh karena itu, pemerintah daerah, provinsi maupun kabupaten kota bersama Kadin Jatim berkomitmen untuk membantu BUMDes naik kelas hingga bisa ekspor secara mandiri. Untuk menuju ke sana, kata Setyohadi, masih cukup panjang karena keberadaan BUMDes di masing-masing desa tidaklah sama, yakni ada yang sudah maju dan berkembang, namun ada juga yang tradisional.

"Kemarin ada sekitar 60-an BUMDes yang menyatakan ingin mendapatkan pendampingan hingga bisa melakukan ekspor. Namun pemerintah daerah masih memilih dua yang akan mendapatkan pendampingan dan bimbingan, serta dijadikan pilot project pengembangan BUMDes di Jatim," katanya.

Setyo berharap, angka BUMDes itu bisa terus bertambah hingga di tahun 2023 mampu mencapai target 10 BUMDes yang mampu melakukan ekspor secara mandiri.

Sementara itu, dua BUMDesa yang menjadi pilot project itu masing-masing BUMDes Pahala dari Desa Srowo, Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik dengan hasil produksi krupuk olahan ikan laut, serta BMUDes Makmur Desa Sumbertangkil Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang dengan hasil produksi kopi. Mereka dianggap lebih siap karena kapasitas produknya sudah besar, dan masih ada yang harus dibenahi, mulai dari mindset pelaku usahanya, kualitas produksi dan penggunaan teknologi pangan hingga legalitasnya.

Wakil Ketua Umum Bidang Kerja sama Antarlembaga Kadin Jatim, Fitradjaja Purnama, mengapresiasi ditunjuknya dua BUMDes pada langkah awal, karena diharapkan bisa untuk penguatan ekonomi desa. "Kadin Jatim melihat semangat pemerintah daerah dan desa untuk meningkatkan kualitas BUMDes ini cukup tinggi, makanya kami tergerak dan meresponsnya. Kami yakin dengan pendampingan akan ada banyak BUMDes yang bisa melakukan ekspor," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement