Kamis 28 Apr 2022 14:39 WIB

Sleman Sediakan Pasokan Minyak Goreng Curah 6.000 Liter

Masyarakat tidak perlu panik untuk ketersediaan migor hingga Idul Fitri.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Pelaksanaan operasi pasar minyak goreng curah di Gedung Serbaguna, Lapangan Denggung Sleman.
Foto: Wahyu Suryana
Pelaksanaan operasi pasar minyak goreng curah di Gedung Serbaguna, Lapangan Denggung Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, DIY, Kustini Purnomo, meninjau pelaksanaan operasi pasar minyak goreng curah di Gedung Serbaguna, Lapangan Denggung Sleman. Kunjungan didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman, Mae Rusmi.

Pada kesempatan itu, Kustini mengatakan, pasokan minyak goreng curah yang kali ini disediakan sebanyak 6.000 liter. Karenanya, ia menekankan agar masyarakat tidak perlu panik untuk ketersediaan minyak goreng hingga Hari Raya Idul Fitri.

"Pemkab Sleman akan selalu memantau dan memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok, termasuk minyak goreng. Kesediaan ini insya Allah masih aman hingga tujuh hari setelah Lebaran, sehingga tidak perlu khawatir, tidak perlu punic buying," kata Kustini, Kamis (28/4).

Tahun ini, Pemkab Sleman telah melakukan operasi pasar sebanyak empat kali. Dari kegiatan tersebut, sebanyak 31.684 liter minyak goreng telah didistribusikan kepada masyarakat kurang mampu, UKM dan UMKM binaan langsung Pemkab Sleman.

Dalam operasi pasar kali ini, Pemkab Sleman bekerja sama dengan Perum Bulog Divre Yogyakarta menyediakan minyak goreng curah sesuai ketentuan harga eceran tertinggi (HET), yaitu sebesar Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kilogram.

Untuk sasaran operasi kali ini ditujukan kepada pedagang kaki lima, pedagang pasar, serta masyarakat umum di Kapanewon Sleman dan Mlati. Untuk mendapatkan minyak goreng curah masyarakat bisa mendatangi lokasi operasi pasar.

Kustini menekankan, masyarakat hanya perlu membawa fotokopi KTP, wadah minyak berupa botol atau jerigen dan uang tunai. Sedangkan, untuk pembelian minyak goreng curah untuk PKL dan pedagang pasar per orang dibatasi maksimal 18 liter.

"Sedangkan untuk masyarakat umum maksimal lima liter," ujar Kustini. Sebelumnya, Pemkab Sleman bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sleman melaksanakan peninjauan memastikan persediaan sembako, termasuk minyak goreng.

Di antaranya di Pasar Pakem dan distributor sembako Arista di Jalan Kaliurang. Mereka memastikan, persediaan sembako di Sleman sampai Lebaran aman.

Minyak goreng, misalnya, yang sempat mengalami kelangkaan beberapa waktu lalu sudah berlangsung normal dengan 140 ton migor curah di pasar-pasar tradisional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement