Selasa 03 May 2022 11:14 WIB

Abid-abidan, Tradisi Unik Malam Takbiran di Banyumas

Pawai ini merupakan syiar Islam sekaligus mempertahankan tradisi lokal.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Masyarakat melakukan abid-abidan di Desa Cilongok, Kabupaten Banyumas.
Foto: Dokumen
Masyarakat melakukan abid-abidan di Desa Cilongok, Kabupaten Banyumas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Tidak hanya mudik, berbagai tradisi menghiasi perayaan Idul Fitri di wilayah Banyumas. Salah satunya pawai obor dan lampion yang meramaikan malam takbiran di Dusun Kauman, Desa Cilongok, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Ahad (1/5/2022).

Pawai obor dan lampion ini diikuti oleh ratusan anak-anak dan jamaah Masjid Al Huda. Pawai yang dimulai usai shalat isya sekitar pukul 20.00 WIB dilakukan dengan rute menyusuri jalanan Desa Cilongok.

Yang paling menarik dari pawai ini adalah adanya atraksi 'abid-abidan' yang menggunakan tongkat panjang. Abid artinya obor berbentuk panjang dengan api menyala di kedua sisi. Kemudian tongkat obor itu diputar dan dimainkan layaknya mayoret dalam pertunjukan drum band.

Untuk memastikan keamanan pawai ini, masyarakat juga selalu bersiap dengan jerigen air di sekitar warga yang melakukan pawai obor. Menurut Ketua Takmir Masjid Al Huda Fatchul Aziz, pawai ini merupakan syiar Islam sekaligus mempertahankan tradisi masyarakat lokal.

Apalagi tradisi 'Abid-abidan' merupakan tradisi yang sudah sangat lama dan biasanya diadakan saat malam perayaan hari besar Islam. "Abid-abidan ini menjadi daya tarik kegiatan takbir keliling," kata Aziz.

Prinsipnya, takbir keliling dilakukan dalam rangka berzikir, bertakbir, serta bertahmiz untuk menguatkan keimanan.

"Ini dalam rangka menumbuhkan semangat keislaman kader-kader penerus kita semua dan mengangkat tradisi yang sekian lama terpendam," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement