Selasa 03 May 2022 16:55 WIB

Peringati Idul Fitri, Keraton Bagikan Gunungan Syawal

Kali ini berbeda dengan sebelumnya yakni tidak dibagikan dengan direbut.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Abdi Dalem Keraton Yogyakarta membawa uborampe atau sesaji Gunungan Syawal menuju Masjid Gedhe Kauman, Kraton, Yogyakarta, Selasa (3/5/2022). Keraton Yogyakarta membagikan 2.700 uborampe Gunungan Syawal ke Masjid Gedhe, Puro Pakualaman dan Kantor Kepatihan sebagai perayaan Idul Fitri 1443 H.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Abdi Dalem Keraton Yogyakarta membawa uborampe atau sesaji Gunungan Syawal menuju Masjid Gedhe Kauman, Kraton, Yogyakarta, Selasa (3/5/2022). Keraton Yogyakarta membagikan 2.700 uborampe Gunungan Syawal ke Masjid Gedhe, Puro Pakualaman dan Kantor Kepatihan sebagai perayaan Idul Fitri 1443 H.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Keraton Yogyakarta membagikan ubarampe Gunungan Syawal dalam rangka memperingati Idul Fitri 1443 Hijriyah. Gunungan syawal ini dibagikan kepada ASN di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (3/5).

"Hari ini saya mewakili Pemda DIY menerima pareden dari Keraton Yogyakarta," kata Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (3/5/2022).

Baca Juga

Pembagian Gunungan Syawal kali ini berbeda dengan sebelumnya yakni tidak dibagikan dengan direbut.  Hal ini terkait dengan Keraton Yogyakarta yang meniadakan prosesi Garebeg Syawal dengan arak-arakan prajurit dan gunungan seperti biasanya.

Prosesinya sendiri diganti dengan pembagian pareden gunungan berupa rengginang. Pembagian juga dilakukan kepada abdi dalem di Keraton Yogyakarta, Puro Pakualaman, dan Kepatihan sebanyak 2.700 buah.

Kegiatan ini dinilai Aji sebagai bagian yang menggambarkan tentang persatuan di DIY. Melalui persatuan tersebut, katanya, Keraton Yogyakarta, Pemda DIY dan masyarakat bersama-sama membangun DIY untuk mensejahterakan masyarakat itu sendiri.

"Tentu ini bisa jadi satu pertanda sebagai bagian yang menggambarkan tentang kebersatuan antara Keraton Yogyakarta dengan masyarakat, termasuk di dalamnya Pemda DIY. Kita sama-sama membangun DIY dalam rangka untuk memakmurkan, mensejahterakan masyarakat DIY. Sehingga, keberadaan Keraton Yogya, Pemda DIY, kabupaten/kota dan masyarakat menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan," ujarnya.

Paniradya Pati Keistimewaan, Aris Eko Nugroho mengatakan, pembagian ubarampe gunungan juga merupakan bagian dari keistimewaan Yogyakarta. Prosesi tersebut diharapkan dapat dipelihara oleh generasi selanjutnya dan berlangsung terus-menerus kedepannya.

"Di UU Keistimewaan ada lima unsur keistimewaan, salah satunya melembagakan peran Kesultanan Yogyakarta. Pada hari ini, pembagian pareden pada ASN di Kepatihan, harapannya bisa berlangsung terus-menerus karena ini perlu kita pelihara dan kembangkan. Jangan sampai anak muda lupa sejarah, ini bagian dari warna keistimewaan," kata Aris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement