Senin 09 May 2022 15:05 WIB

Arus Balik Melandai, Lalu Lintas di Kabupaten Semarang Berangsur Normal

Polisi juga telah menormalkan kembali fungsi traffic light.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Foto udara sejumlah kendaraan berjalan pelan melintas di jalur pantura Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (7/5/2022). Kendaraan memadati jalur Pantura Kabupaten Pekalongan dari arah Jakarta menuju Semarang imbas dari diberlakukannya satu jalur atau one way di jalan Tol Trans Jawa dari Semarang hingga Jakarta saat arus balik Lebaran 2022.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Foto udara sejumlah kendaraan berjalan pelan melintas di jalur pantura Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (7/5/2022). Kendaraan memadati jalur Pantura Kabupaten Pekalongan dari arah Jakarta menuju Semarang imbas dari diberlakukannya satu jalur atau one way di jalan Tol Trans Jawa dari Semarang hingga Jakarta saat arus balik Lebaran 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Memasuki H+7 Lebaran 1443 Hijriyah Senin (9/5/2022) arus balik terpantau terus melandai di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang mencatat H+5 Lebaran atau Sabtu (7/5/2022) menjadi puncak pergerakan kendaraan arus balik.

Berdasarkan data Dishub Kabupaten Semarang, jumlah pergerakan kendaraan di ruas tol Semarang-Solo, di wilayah Kabupaten Semarang menunjukkan grafik yang terus menurun, mulai Ahad (8/5/2022) kemarin.

Pada puncak arus balik ini, sebanyak 68.856 kendaraan keluar dari gerbang tol (GT) Banyumanik. Secara umum, pergerakan kendaraan arus balik di rus tol Semarang-Solo (khususnya) yang meninggalkan GT Banyumanik sudah berlangsung sejak H+2 lebaran atau Rabu (4/5/2022) dengan akumulasi mencapai 51.301 kendaraan.

Jumlah ini meningkat pada hari-hari berikutnya dengan jumlah kendaraan yang meninggalkan GT Banyumanik mencapai 64.991 kendaraan (H+3 lebaran) serta 66.796 kendaraan pada H+4 lebaran atau Jumat (6/5/2022).

Setelah memasuki puncak arus balik pada H+5 lebaran, akumulasi pergerakan kendaraan arus balik pun menurun saat memasuki H+6 lebaran atau Sabtu (7/5/2022), jumlah pergerakan kendaraan di ruas tol Semarang-Solo mulai menurun pada H+6 lebaran atau Ahad (8/5/2022) yang mencapai 50.688 kendaraan.

Perlandaian jumlah pergerakan kendraan juga terpantau dari kondisi arus lalu litas di ruas jalan arteri nasional di wilayah Kabupaten Semarang, yang terpantau relatif lancar dan tidak terlihat adanya kepadatan kendaraan.

Di beberapa titik, polisi juga telah menormalkan kembali fungsi traffic light (TL) pengatur arus lalu lintas, di beberapa persimpangan jalan yang ada di Ungaran, termasuk melepas barrier penutup sejumlah titik putar arah dan penyeberangan.

Kasatlantas Polres Semarang, AKP Rendi Johan Prasetyo yang dikonfirmasi membenarkan, secara umum pergerakan jumlah kendaraan pada arus balik di wilayah Kabupaten Semarang terus berkurang signifikan.

Ia juga mengamini, jika puncak arus balik lebaran di ruas tol Semarang-Solo dan jalur arteri nasional (non tol) mulai melandai. Antrean panjang dan kepadatan kendaraan sudah tidak terpantau lagi sepanang hari Senin ini.

"Alhamdulillah, semua dapat berjalan dengan lancar dan arus lalu litas kembali berangsur normal. Baik di ruas jalan tol maupun di ruas jalan arteri nasional, di wilayah hukum (wilkum) Polres Semarang," jelas Rendi.

Sementara itu, dari pantauan di lapangan, pergerakan sejumlah kendaraan pemudik di jalur utama kota Ungaran terpantau sesekali masih melintas. Baik sepeda motor maupun kendaraan (mobil) pribadi dengan nomor polisi Jakarta dan Jawa Barat.

Kendati begitu jumlahnya telah jauh berkurang jika dibandingkan dengan akhir pekan kemarin atau dua hari sebelumnya, saat volume kendaraan di jalur arteri nasional juga melonjak.

Terutama saat pemberlakuan rekayasa lalu lintas one way (satu arah) di ruas tol mulai dari KM 442+600 simpang susun Bawen hingga GT Banyumanik, dampaknya arus lalu lintas di jalur arteri nasional di wilayah Kabupaten Semarang terpantau padat.  

Hari ini arus lalu lintas didominasi pergerakan kendaraan bermotor bernomor polis lokal, dikarenakan sebagian masyarakat telah kembali beraktivitas normal. Karena sejumlah perkantoran swasta maupun kantor- kantor pemerintahan telah mulai beraktivitas kembali.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement