Senin 09 May 2022 16:20 WIB

Asal Usul Kelapa Sawit: Berasal dari Afrika Sebelum Muncul di Indonesia

Perkebunan sawit komersial pertama dibangun di Jawa sekitar 1859.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja mengumpulkan buah kelapa sawit di salah satu tempat pengepul kelapa sawit.
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Pekerja mengumpulkan buah kelapa sawit di salah satu tempat pengepul kelapa sawit.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG –- Teman-teman Republika.co.id tentu tidak asing dengan tanaman kelapa sawit. Saat ini, tanaman tersebut dikenal sebagai bahan baku dari minyak nabati yang sebagian masyarakat Indonesia gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, tahukah teman-teman kalau kelapa sawit ternyata bukan tanaman asli Indonesia? Robert Cribb dan Audrey Kahin dalam buku Kamus Sejarah Indonesia secara tegas menyatakan, kelapa sawit merupakan tanaman asli dari Afrika. “Mulai muncul di Indonesia sebagai tanaman hias pada 1848,” tulis Robert Cribb dan Audrey Kahin.

Menurut penulis, perkebunan komersial pertama dibangun di Jawa sekitar 1859 Masehi (M). Namun kelapa sawit baru menjadi tanaman utama pada 1911. Hal ini terutama setelah dibangunnya perkebunan-perkebunan sangat besar di Sumatera Timur.

Presiden Soeharto merupakan pimpinan yang berperan besar dalam pengembangan kelapa sawit di Indonesia. Dialah yang mulai menggantikan hutan di Sumatra dan Kalimantan menjadi perkebunan kelapa sawit.

Presiden kedua Indonesia inilah yang mengizinkan konversi lahan di dua pulau tersebut dari tanaman alami menjadi perkebunan kelapa sawit. “Tindakan tersebut bertujuan untuk membuat Indonesia menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia,” jelasnya.

Berdasarkan sejumlah perkiraan, lahan yang terpakai pada masa tersebut mencapai jutaan hektare (ha). Pembersihan lahan untuk menanam sawit biasanya dilakukan di musim kemarau. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab utama kebakaran di Sumatra dan Kalimantan pada 1997.

Penanaman kelapa sawit terbukti telah menyebabkan pencemaran lingkungan terutama udara. Pasalnya, banyak perkebunan dibangun di atas tanah gambut yang sensitif ketika dibakar. Sebab itu, penanaman ini dapat menimbulkan emisi karbon yang banyak ke udara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement