Rabu 11 May 2022 23:47 WIB

Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Turun Tinggal Tiga Orang

Covid-19 apabila sudah menjadi endemi maka menjadi urusan kabupaten.

Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Turun Tinggal Tiga Orang (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Turun Tinggal Tiga Orang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Kasus aktif COVID-19 atau yang menjalani isolasi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus menurun hingga Rabu (11/5) tinggal tiga orang, menyusul adanya pasien yang pulih, namun tidak ada tambahan kasus baru dalam sehari terakhir.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bantul dikutip dari keterangan resmi Pemkab di Bantul, Rabu, kasus konfirmasi positif COVID-19 bertambah nol orang, sementara kasus konfirmasi sembuh satu orang, kemudian kasus konfirmasi COVID-19 meninggal nol orang.

Baca Juga

Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif COVID-19 di Bantul sejak awal pandemi hingga kini terakumulasi 73.792 orang, dengan telah dinyatakan sembuh berjumlah 72.079 orang, sedangkan kasus meninggal totalnya tercatat 1.710 orang.

Dengan demikian jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih menjalani isolasi untuk proses pemulihan tinggal tiga orang yang masing-masing berasal dari wilayah Kecamatan Kasihan, Piyungan dan Pajangan.

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih bersyukur dengan terus menurunnya angka pasien isolasi, dan dapat terkendalinya penularan COVID-19, dan berharap kondisi yang membaik ini terus berlanjut menuju Kabupaten Bantul bebas kasus COVID-19.

"Alhamdulillah, syukur kalau kasus COVID-19 menurun dan semakin menurun, nanti akan kita buka (kegiatan masyarakat), dan sebentar lagi ini akan menjadi urusan kabupaten bila pandemi diturunkan menjadi endemi," katanya.

Dia mengatakan, jika COVID-19 masih menjadi pandemi maka menjadi urusan pemerintah pusat dalam pengendalian dan pengaturan pembatasan kegiatan masyarakat, namun apabila sudah menjadi endemi maka menjadi urusan kabupaten.

"Kalau melandai Insya Allah kita tidak menuntut pemerintah pusat, konsepnya kan begitu kalau pandemi nasional, endemi daerah, kalau sudah endemi keputusan berada di pemerintah daerah nanti kita yang akan atur, akan kita turunkan level sampai nol kalau sudah endemi," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement