Jumat 13 May 2022 18:46 WIB

Bupati Sleman Kukuhkan Jaringan Petani Milenial Berbah

Proses pengukuhan dilakukan dengan membaca ikrar yang dipimpin Bupati Sleman.

Bupati Sleman Kukuhkan Jaringan Petani Milenial Berbah (ilustrasi).
Foto: Antara/Adeng Bustami
Bupati Sleman Kukuhkan Jaringan Petani Milenial Berbah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,Kustini Sri Purnomo mengukuhkan jaringan Petani Milenial dan Kelompok Tani Kapanewon (Kecamatan) Berbah di Dusun Maredan, Sendangtirto, Berbah, Jumat (13/5/2022).

Pengukuhan pengurus tersebut turut dihadiri Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Polbangtan, Kepala BPTP, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, serta kelompok petani milenial, jaringan petani milenial dan kelompok tani.

Baca Juga

Kustini mengatakan bahwa pengukuhan jaringan petani milenial ini dilakukan sebagai wujud nyata untuk menumbuhkan dan membentuk petani milenial yang produktif, maju dan modern. "Pengukuhan petani milenial ini sebagai bentuk komitmen dan pengakuan Kabupaten Sleman terhadap eksistensi petani milenial. Setelah dikukuhkan, diharapkan petani milenial Berbah dapat secara aktif mengakses program-program pertanian melalui jaringan petani milenial," katanya.

Panewu (Camat) Berbah Rohmiyanto mengatakan bahwa terdapat 32 anggota petani milenial yang dikukuhkan. Proses pengukuhan dilakukan dengan membaca ikrar yang dipimpin Bupati Sleman.

Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Polbangtan Hermawan dalam kesempatan tersebut turut memberikan apresiasi terhadap Kabupaten Sleman karena berperan aktif dalam mengembangkan petani milenial. "Kami turut bangga karena Sleman berperan aktif dan memberikan perhatian yang baik terhadap petani milenial. Terlebih lagi, di kabupaten Sleman terdapat 500 petani milenial yang teregistrasi di database jaringan petani nasional. Dan tentu kami turut mendukung perkembangan baik ini," katanya.

Seusai melakukan pengukuhan, Bupati Kustini beserta jajaran turut meninjau langsung produksi Abon Daun Emas yang salah satunya diolah dari bahan jantung pisang. Melalui kesempatan itu, Kustini juga memberikan masukan terkait proses distribusi abon agar semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati produk asli Sleman.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement