Selasa 17 May 2022 09:23 WIB

Eri Ingin Korban Kecelakaan Tol Sumo Dirawat di Surabaya

Saat ini korban menjalani perawatan di beberapa RS di Mojokerto.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Keluarga korban kecelakan bus pariwisata berada di ruangan instalasi gawat darurat (IGD) di Rumah Sakit Citra Medika, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (16/5/2022). Kecelakaan tunggal Bus Pariwisata PO Ardinsyah dengan nopol S 7322 UW di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) KM 712 merenggut 15 nyawa sementara 19 lainnya luka dan dirawat di sejumlah RS.
Foto: ANTARA/Patrik Cahyo Lumintu
Keluarga korban kecelakan bus pariwisata berada di ruangan instalasi gawat darurat (IGD) di Rumah Sakit Citra Medika, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (16/5/2022). Kecelakaan tunggal Bus Pariwisata PO Ardinsyah dengan nopol S 7322 UW di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) KM 712 merenggut 15 nyawa sementara 19 lainnya luka dan dirawat di sejumlah RS.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengharapkan perawatan terbaik bagi warganya yang menjadi korban kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), dan saat ini menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Mojokerto. Eri pun meminta Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk berkoordinasi dengan Pemda Mojokerto terkait penanganan pasien tersebut.

"Saya ingin pelayanan yang terbaik buat warga Surabaya. Tolong kooordinasikan juga bawa dokter spesialis bedah ke beberapa rumah sakit tempat korban dirawat," kata Eri, Selasa (17/5/2022).

Eri juga mengaku sudah meminta dokter di Surabaya untuk berkoordinasi membantu penanganan korban yang dirawat di sejumlah RS di Mojokerto. Ia berharap, apabila dimungkinkan, korban yang merupakan warga Kota Pahlawan itu dapat dievakuasi untuk dirawat di RS Surabaya.

"Karena setelah dibawa ke Surabaya ini keluarga lebih tenang. Jadi harapannya perjalanan keluarga ke Mojokerto ini kan ada pengalaman traumanya, kalau nyetir jarak jauh juga kasihan," ujarnya.

Selain itu, apabila seluruh korban itu dapat dirawat di RS Surabaya, maka pihaknya bisa memantau kondisi kesehatan secara langsung. Rencananya, jika memungkinkan korban yang merupakan warga Kota Pahlawan itu dievakuasi untuk selanjutnya dirawat di RSUD dr Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH).

"Tapi kita lihat dulu apa bisa dibawa atau tidak, karena kita juga melihat kondisi pasien," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement