Kamis 19 May 2022 15:11 WIB

Waspada Cuaca Ekstrim di Jateng Tiga Hari ke Depan, Ini Wilayahnya.

Cuaca ekstrim berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjuk peta sebaran awan dan potensi hujan hasil penginderaan Satelit Palapa C2. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjuk peta sebaran awan dan potensi hujan hasil penginderaan Satelit Palapa C2. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pada masa peralihan menuju musim kemarau, masyarakat di wilayah Jawa Tengah perlu mewaspadai fenomena cuaca ekstrim yang masih berpeluang terjadi dalam beberapa hari ke depan. Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jateng, Kamis (19/5/2022) telah mengeluarkan peringatan dini terkait prospek cuaca ekstrim yang berpotensi terjadi dalam tiga hari ke depan di wilayah setempat.

Koordinator Observsi dan Informasi BMKG Stasiun Meterologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Giyarto mengungkapkan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat sirkulasi siklonik di perairan barat Kalimantan Barat yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang dari pesisir selatan Jateng - Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi.

Anomali suhu permukaan laut di Samudera Hindia selatan Jawa dan Laut Jawa yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah serta kelembaban udara yang relatif cukup tinggi turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.

Pun demikian labilitas Lokal Kuat juga akan mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Jawa Tengah. “Berdasarkan kondisi tersebut BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat --yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang—berpotensi terjadi di Jateng, pada periode 19 Mei hingga 21 Mei 2022 ini,” jelasnya.

Pada  19 Mei 2022, imbuh Giyarto, potensi cuaca ekstrim berpeluang terjadi di wilayah Blora, Boyolali, Demak, Grobogan, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Kabupaten/Kota Magelang, Pati, Purworejo, Rembang, Kabupaten Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.

Pada 20 Mei 2022, wilayah potensi terjadinya cuaca ekstrim meliputi Banjarnegara, Batang, Blora, Boyolali, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.

Sementara untuk 21 Mei 2022, berpeluang terjadi di Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Kabupaten/Kota Magelang, Pati, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Kab. Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.

Terkait hal ini, masih jelas Giyarto, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrim pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. Bagi masyarakat yang ingin memperoleh informasi terkini dengan wilayah yang lebih terperinci, dapat mengakses website https://www.bmkg.go.id.

“Aatau juga bisa mengakses website http://cuacajateng.com/prakiraan/#jawa, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan atau juga melalui akun media sosial @cuacajateng,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement