Ahad 22 May 2022 22:02 WIB

Ulama dan Habaib Gelar Doa Bersama untuk Perdamaian Dunia

Indonesia harus terlibat aktif untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Ribuan ulama dan habaib mengikuti gelaran doa bersama untuk perdamaian dunia di Gedung Dyandra Convention Center, Surabaya, Ahad (22/5).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ribuan ulama dan habaib mengikuti gelaran doa bersama untuk perdamaian dunia di Gedung Dyandra Convention Center, Surabaya, Ahad (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ribuan ulama dan habaib mengikuti gelaran doa bersama untuk perdamaian dunia yang diinisiasi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar di Gedung Dyandra Convention Center, Surabaya, Ahad (22/5/2022). Doa bersama yang digelar diharapkan dapat memecah permasalahan yang terjadi di berbagai belahan dunia.

Salah satu masalah paling nyata adalah konflik antara Rusia dan Ukraina yang menurutnya jika tidak segera diselesaikan, dapat berdampak serius pada dunia. Karena peperangan antara kedua negara bisa menjadi pemicu perang yang lebih besar dan melibatkan banyak negara di dunia.

"Jadi harus diplomasi dan perdamaian lewat diplomatik kami ini harapkan lewat jalur umat Islam. Umat di Rusia dan Ukraina hendaknya saling bahu membahu. Di Rusia ada 25 juta umat Islam. Di Ukraina dua juta umat Islam," kata Muhaimin seusai mengikuti gelaran doa bersama.

Muhaimin juga mengingatkan betapa banyaknya masjid-masjid yang rusak terdampak peperangan antara kedua negara. Ia pun berharap, umat Islam baik di Rusia maupun Ukraina bisa merayu pemerintah masing-masing untuk duduk bersama dan menyepakati dihentikannya perang.

 

"Ikhtiar itu kami dengan ulama yang kumpul juga mendorong umat Islam Indonesia untuk mendorong lebih aktif mengatasi peperangan menuju perdamaian. Pulang dari sini habib ulama bermunajat untuk menggerakkan kekuatan langit untuk hentikan perang," ujar Muhaimin.

Ia mengatakan, konflik Rusia-Ukraina juga berdampak pada perekonomian dunia. Harga minyak dan gas, misalnya dapat terus melonjak setelah terhambatnya distribusi pasokan ke sejumlah negara. Di mana Rusia merupakan salah satu produsen dan pengekspor bahan bakar fosil terbesar di dunia.

"Hal yang paling mengerikan adalah dampak kemanusiaannya. Akan berapa ribu bahkan jutaan orang yang akan meninggal dunia jika perang tidak segera dihentikan," katanya.

Tidak hanya perang Rusia-Ukraina, persoalan konflik Israel dengan Palestina yang terus berlarut dan tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda bakal berhenti juga menjadi persoalan serius yang menurutnya harus segera diakhiri. Dari berbagai sumber pemberitaan, serangan tentara Israel terhadap penduduk Palestina masih terus terjadi.

Rumah-rumah penduduk dan bangunan fasilitas umum pun banyak yang hancur. "Belum lagi kalau kita lihat bagaimana kondisi anak-anak korban konflik di Palestina, masa depan mereka, para wanita yang kehilangan suami dan tempat tinggal. Ini sungguh mengerikan," ujar dia.

Muhaimin mengatakan, Indonesia harus terlibat aktif dalam berbagai upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia. Sebab, hal ini merupakan cita-cita kemerdekaan dan tujuan politik luar negeri Indonesia.

Muhaimin menjelaskan, gelaran doa bersama juga diselingi acara halal bi halal sebagai wujud syukur terus melandainya pandemi Covid-19 di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi penanda berakhirnya pandemi menuju endemi Covid-19.

Sejumlah ulama khos yang menghadiri acara doa bersama tersebut antara lain KH Anwar Manshur Lirboyo, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, KH Nurul Huda Djazuli Ploso, KH Abdullah Kafabihi Mahrus Lirboyo.

Kemudian, KH Kholil As’ad Situbondo, KH Abdurrohman Al-Kautsar (Gus Kausar) Ploso, KH Salam Sohib, Habib Alwi bin Idrus Baaqil Sampang, Habib Ali Zaenal Bondowoso, KH Agus Ali Mashuri Tulangan Sidoarjo, dan sejumlah ulama dari berbagai daerah lainnya di Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement