Selasa 24 May 2022 08:28 WIB

Sebanyak 8.000 KK Terdampak Banjir Rob

Untuk penanganan darurat, dipasang tanggul darurat dari karung.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Foto udara kondisi banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Banjir rob dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai 1,5 meter itu disebabkan oleh tingginya pasang air laut serta adanya tanggul yang jebol di kawasan tersebut, sementara itu personel dari Basarnas, TNI-Polri dan relawan diterjunkan untuk membantu evakuasi para pekerja maupun warga.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Foto udara kondisi banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Banjir rob dengan ketinggian bervariasi hingga mencapai 1,5 meter itu disebabkan oleh tingginya pasang air laut serta adanya tanggul yang jebol di kawasan tersebut, sementara itu personel dari Basarnas, TNI-Polri dan relawan diterjunkan untuk membantu evakuasi para pekerja maupun warga.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 8.000 kepala keluarga (KK) yang tersebar di enam lingkungan Rukun Warga (RW), di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang  terdampak banjir rob.

Berbagai penanganan terhadap warga terdampak terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

Termasuk dukungan penanganan dari Satuan Kerja (Satker) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali- Juwana, di kawasan pemukiman warga yang hingga saat ini masih terdampak.

"Khususnya di dua titik yang ditengarai tanggunya mengalami jebol, yakni di kawasan Lamicitra dan ujung wilayah RW 01 Kelurahan Tanjung Mas," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Senin (23/5/2022) malam.

Untuk penanganan darurat, jelas wali kota, segera dipasang tanggul darurat dari karung berisi pasir guna menahan limpasan air pasang yang malam hari ini terus didistribusikan sebanyak mungkin.

Pemasangan tanggul darurat akan dikebut sampai dengan Selasa (24/5/2022) dini hari agar pada saat air laut kembali pasang, tanggul darurat dapat menahan limpasan air.

Sedangkan penanganan untuk warga terdampak sudah disiapkan titik- titik pengungsian meskipun pada umumnya warga tidak menghendaki untuk meninggalkan tempat tinggal mereka.

Maka untuk penanganan malam ini telah didistribusikan sebanyak 3.000 nasi bungkus ke titik- titik pemukiman warga terdampak genangan banjir rob di wilayah Tanjung Mas ini.

Hari ini, Selasa (24/5/2022). lanjut Hendrar Prihadi,  bersama dengan forkopimda dan juga swasta akan didistribusikan kembali 8.000 nasi bungkus paling tidak sebanyak tiga kali.

Untuk sarapan pagi, makan siang dan makan malam. Semuanya sudah dikoordinasikan dan tinggal pelaksanaannya. "Mudah-mudahan ini akan dapat membantu warga yang terdampak," jelas wali kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement