Selasa 24 May 2022 15:58 WIB

Kerupuk Duri Ikan Surabaya Diminati di Misi Dagang Bangka Belitung

Ini unik, karena selama ini duri ikan dipandang sebagai limbah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Produk kerupuk duri ikan dari UMKM Surabaya.
Foto: Dokumen
Produk kerupuk duri ikan dari UMKM Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- UMKM binaan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) diikutsertakan dalam misi dagang yang digelar Pemprov Jatim dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (24/5). Direktur Operasi PT SIER, Didik Prasetiyono mengungkapkan, pihaknya membawa empat UMKM binaan yang memiliki keunikan dan kekhasan untuk diikutkan dalam pameran yang merupakan rangkaian dari kegiatan misi dagang tersebut.

Di antaranya, UKM Lestari, yang memproduksi kerupuk duri ikan. UMKM asal Kenjeran, Surabaya tersebut merupakan milik Ach Chozin. Kerupuk duri ikan tersebut ternyata mampu memantik perhatian pengunjung karena produknya yang unik dan jarang ada yang memproduksi.

"Kami mengajak UMKM yang memproduksi kerupuk yang terbuat dari olahan duri ikan. Ini unik, karena selama ini duri ikan dipandang sebagai limbah. Namun di tangan kreatif warga Jawa Timur, duri ikan bisa dipresto dan diolah menjadi krupuk yang rasanya sangat nikmat," ujar Didik di Surabaya, Rabu (24/5/2022).

Keunikan tersebut, kata Didik, menjadi daya tarik bagi peserta acara misi dagang. Banyak dari peserta misi dagang yang tertarik memborong kerupuk tersebut. Bahkan di antara peserta yang hadir ada yang berkomitmen menjadi reseller kerupuk duri ikan tersebut.

"Pak Chozin ini sangat kreatif dalam melihat peluang berbagai bentuk variasi produk sejenis rasanya perlu diberi tempat agar bisa diterima pasar. Lumayan banyak yang ingin jadi resellernya," ujar Didik.

Selain UMKM kerupuk duri ikan, PT SIER juga menampilkan UMKM Omahlegits milik Yuyum Mardojo yang memproduksi aneka kue sehat. Kemudian UMKM Yayuthres milik Theresia Yusufiani yang memproduksi ecoprint dan shibori, dan kain printing dengan tinta ramah lingkungan.

Keempat UMKM Velista Craft milik Diah Wahyuni yang memproduksi craft dan fashion dari kain perca yang dirangkai menjadi hiasan indah dan menarik. Ditegaskan, SIER selalu berkomitmen mendorong kreativitas untuk kemandirian ekonomi agar terus muncul UMKM-UMKM baru.

Sebab UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, lanjut Didik, program tanggung jawab sosial lingkungan PT SIER telah banyak menyalurkan modal untuk UMKM binaan melalui program kemitraan.

Modal itu telah mampu mendukung 387 UMKM dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.336 orang. “PT SIER juga senantiasa mengutamakan UMKM serta produk dalam negeri dalam setiap pemenuhan kebutuhan operasional maupun investasi perusahaan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement