Kamis 26 May 2022 17:18 WIB

Kurangi Sampah di TPST Piyungan, DLH Kota Yogya Lakukan Penguatan Bank Sampah

Warga bisa mengolah sampah secara mandiri.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kurangi Sampah di TPST Piyungan, DLH Kota Yogya Lakukan Penguatan Bank Sampah (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Kurangi Sampah di TPST Piyungan, DLH Kota Yogya Lakukan Penguatan Bank Sampah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Penguatan bank sampah di Kota Yogyakarta dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPST Piyungan. Penguatan bank sampah ini dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta.

Analis Kebijakan Ahli Muda Kelompok Substansi Pengembangan Sumber DLH Kota Yogyakarta, Christina Endang Setyowati mengatakan, pihaknya mulai melakukan monitoring di 568 bank sampah yang tersebar di 45 kelurahan se-Kota Yogyakarta.

Baca Juga

Monitoring dilakukan dengan tujuan mengetahui kegiatan dan keberlanjutan bank sampah dalam mengelola sampah di setiap pos bank sampah yang ada di Kota Yogyakarta.

Kegiatan ini, katanya, juga sebagai dasar bagi DLH Kota Yogyakarta untuk melakukan klasifikasi terhadap bank sampah. Melalui monitoring tersebut, diharapkan dapat membantu pengolahan sampah di rumah tangga di Kota Yogyakarta.

Dengan begitu, katanya, warga bisa mengolah sampah secara mandiri. Terutama jika terjadinya penutupan TPST Piyungan seperti yang terjadi usai Lebaran 2022 lalu, yang mana menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di berbagai titik di Kota Yogyakarta.

"Tujuannya mengetahui kondisi atas kegiatan gerakan aksi lingkungan yang dilakukan bank sampah karena bank sampah ini berbasis RW," kata Christina.

Monitoring sendiri sudah dilakukan sejak pertengahan Mei 2022 dan direncanakan hingga 2 Juni mendatang. Per harinya, kata Christina, dilakukan monitoring terhadap bank sampah yang ada di empat kelurahan.

"Sehingga, setidaknya setiap rumah melakukan memilah sampah, mengolah sampah dari rumah supaya sampah anorganik dan organik bisa dikelola dari rumah dengan baik," ujarnya.

Sembari melakukan monitoring, pendampingan pun dilakukan kepada warga. Christina berharap, semoga bank sampah yang didampingi bisa menyelamatkan lingkungan melalui kepedulian yang dimiliki tiap warga.

"Saat ini Pemkot Yogyakarta mendorong warga untuk mengolah sampah mandiri berbasis rumah tangga. Upaya ini dilakukan untuk mewujudkan zero sampah yang dibuang ke TPST Piyungan," jelas Christina.

Salah satu pengelola bank sampah di Kelurahan Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta, Suraji mengaku sangat terbantu dengan adanya monitoring tersebut. Pasalnya, kegiatan itu dinilainya dapat meningkatkan pengelolaan sampah di wilayahnya.

"Monitoring ini sangat membantu dalam mengelola bank sampah, sehingga dapat mengurangi sampah dan dapat menciptakan kerajinan yang dapat dijual," kata Suraji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement