Jumat 27 May 2022 19:18 WIB

Wabah PMK Pengaruhi Penjualan Daging Sapi di Pasar Tradisional

Ada pelanggan yang merasa khawatir terhadap wabah PMK tersebut.

Rep: c01/ Red: Yusuf Assidiq
Salah satu penjual daging sapi di Pasar Kolombo, Condongcatur, Sleman, DIY.
Foto: Fitria Nurochimah
Salah satu penjual daging sapi di Pasar Kolombo, Condongcatur, Sleman, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak tidak berpengaruh terhadap ketersediaan daging sapi di wilayah DIY. Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Kolombo, Condongcatur, Sleman, Umi, mengungkapkan hingga saat ini stok daging sapi masih mencukupi.

“Normal, cuma apa ya penjualan habis Lebaran ini agak susah,” ungkap Umi, Jumat (27/5/2022).

Selain tidak memengaruhi stok, wabah PMK juga tidak berpengaruh terhadap harga daging sapi di pasaran. Kenaikan harga daging sapi justru terjadi ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Umi menjelaskan harga daging sapi saat ini berada dikisaran Rp 130 ribu hingga Rp 135 ribu per kilogram. “Harganya sekarang Rp 135 ribu, itu yang bagus yang super. Kalau yang biasa ya Rp 130 ribu,” jelasnya.

 

Terkait merebaknya wabah PMK, membuat Umi menjadi lebih waspada dalam menjual daging sapi. Ia mengatakan biasanya sapi yang terjangkit wabah memiliki daging yang lembek dan berair.

Untuk memastikan daging yang dijual merupakan daging yang sehat, Umi hanya mau mengambil daging sapi lokal yang berasal dari Yogyakarta.

Meskipun wabah PMK tidak berpengaruh terhadap persediaan stok dan harga daging sapi, namun diakui oleh Umi bahwa wabah tersebut berpengaruh terhadap penjualan yang mengalami penurunan.

Hal ini terlihat ketika terdapat pelanggan daging sapi yang memilih untuk tidak membeli karena merasa takut dengan wabah PMK.

“Iya ngaruh, ada langgananku yang takut sama penyakit itu. Allhamdulilah ya masih ada yang beli tapi itu kurang rame,” katanya.

Untuk menyiasati ketakutan tersebut, Umi menyakinkan kepada para pelanggan bahwa daging sapi yang dia jual merupakan daging sapi lokal bukan dari luar daerah sehingga dapat terjamin keamanannya. Atas kondisi itu, Umi berharap agar wabah PMK segera mereda dan hewan ternak kembali sehat.

Ia juga berharap agar harga daging sapi kembali turun seperti harga sebelum Hari Raya Lebaran, yaitu berkisar Rp 125 ribu per kg. Sehingga masyarakat dari kalangan menengah ke bawah dapat turut mengonsumsi daging sapi dan penjualan daging kembali normal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement