Rabu 01 Jun 2022 09:13 WIB

Polres Malang Pantau OP Migor Curah di Pasar Kepanjen

Setiap hari dilakukan operasi minyak goreng curah .

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat.
Foto: Dok. Humas Polres Malang
Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat bersama Dandim 0818 Malang-Batu, Letkol Inf Taufik Hidayat, meninjau pelaksanaan operasi pasar minyak goreng curah di Pasar Kepanjen, Kabupaten Malang. Selasa (31/5/2022). Pada kegiatan ini juga turut hadir Kepala Disperindag Kabupaten Malang, Agung Purwanto.

Untuk mengantisipasi kelangkaan, AKBP Ferli Hidayat menjelaskan, aparat terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait. Langkah ini bertujuan untuk mengawal kelancaran distribusi minyak goreng.

"Bisa disaksikan sendiri di setiap pasar, rekan-rekan dari TNI-Polri turun bersama UPT Pasar dan pemerintah daerah membantu kelancaran dan pengamanan distribusi minyak goreng curah supaya harganya benar-benar sesuai HET sampai di tingkat konsumen," ungkap Ferli.

Adapun terkait langkah-langkah pengawasan terhadap distribusi minyak goreng di Kabupaten Malang, Kapolres mengatakan, sejauh ini masih berjalan sesuai harapan. Dari enam distributor minyak goreng curah yang ada di Kabupaten Malang, semuanya melaksanakan sesuai ketentuan.

 

Pihaknya tetap melakukan pelayanan pengamanan dan hingga saat ini belum ditemukan penyelewengan. Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Malang, Agung Purwanto mengatakan, kegiatan operasi pasar ini bertujuan menstabilkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng di wilayah Kabupaten Malang.

Kegiatan ini dipastikan akan dilakukan secara rutin. Bahkan, setiap hari dilakukan operasi minyak goreng curah di wilayah setempat.

Selain itu, ia juga menjelaskan, pihaknya terus berupaya dan bekerja sama dengan seluruh distributor minyak goreng yang ada di Kabupaten Malang. Hal ini dilakukan agar HET minyak goreng bisa terkontrol dengan baik.

Untuk diketahui, harga minyak goreng curah untuk saat ini masih berada di kisaran Rp 15 ribu  hingga Rp 16 ribu. "Salah satu cara menekan harga yaitu dengan memperbanyak operasi migor di Kabupaten Malang," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement