Kamis 02 Jun 2022 14:07 WIB

Tangani PMK di Desa Kalisidi Dispertanikap Fokus Penyembuhan Terlebih Dahulu

Populasi sapi perah yang ada di wilayah Desa Kalisidi mencapai sebanyak 360 ekor.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tangani PMK di Desa Kalisidi Dispertanikap Fokus Penyembuhan Terlebih Dahulu (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Tangani PMK di Desa Kalisidi Dispertanikap Fokus Penyembuhan Terlebih Dahulu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Tim Kesehatan Dinas Pertanian Perikanan dan Tanaman Pangan (Dispertanikap) memberikan dukungan terhadap penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Hingga saat ini tim masih melakukan langkah- langkah penyembuhan ratusan ekor sapi perah suspek yang diketahui mempunyai gejala klinis PMK dan tersebar di kandang komunal maupun kandang- kandang milik perorangan.

Baca Juga

“Selain itu juga mengupayakan langkah- langkah pencegahan, agar gejala- gejala tersebut tidak menyebar ke kandang- kandang  ternak lainnya,” ungkap Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Wigati Sunu, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (2/6/2022).

Ia menjelaskan, untuk penanganan ratusan sapi perah suspek PMK di Desa Kalisidi telah dilakukan upaya penanganan dan sementara masih fokus terhadap penyembuhan hewan ternak yang dicurigai memiliki gejala klinis PMK.

 

Hal ini dilakukan agar sapi- sapi yang diketahui terindikasi memiliki gejala PMK tersebut dapat segera sembuh dan sehat kembali. Sehingga, sapi- sapi perah tersebut akan mampu memproduksi susu secara normal.

Sejauh ini, karena terindikasi gejala PMK, maka produktifitas susu yang dihasilkan dari ratusan sapi perah tersebut memang berkurang. Sehingga produksi susunya pun juga tidak dapat maksimal.

Karena asupan pakanannya berkurang (ternak tidak mau makan), maka produksi susu sapinya untuk saat ini juga cukup rendah. “Maka kami fokus untuk penyembuhannya terlebih dahulu,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Dimas Prayitno Putro mengungkapkan, populasi (jumlah) sapi perah yang ada di wilayah Desa Kalisidi mencapai sebanyak 360 ekor.

Dari jumlah ini sebanyak 60 ekor sapi dipelihara di enam kandang komunal dan 300 ekor sapi berada di kandang perorangan warga.

Semetara sebanyak 210 ekor sapi diduga telah terpapar PMK dan dua ekor sapi dilaporkan mati. Bahkan saat ini hanya dua kandang komunal yang masih steril dari virus PMK di Desa Kalisidi," tegas Dimas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement