Ahad 12 Jun 2022 18:11 WIB

Taj Yasin Ingin Daerah Ikut Beri Insentif Pengajar Keagamaan

Masih ada sedikitnya 80 ribu tenaga pengajar keagamaan yang belum tersentuh insentif.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin maimoen
Foto: dok. Istimewa
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin maimoen

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengapresiasi sejumlah daerah yang sudah memiliki ikhtiar serta kemampuan untuk menganggarkan insentif bagi para tenaga pengajar keagamaan.

Sejalan dengan Pemprov Jawa Tengah yang telah menganggarkan insentif bagi pengajar keagamaan sejak 2018 silam pemberian insentif tersebut sebagai bentuk apresiasi pemerintah bagi para pengajar keagamaan dalam mengawal pendidikan akhlak generasi masa depan.

Meskipun tiap tahun jumlah penerima manfaatnya juga terus ditambah, hingga saat ini masih ada sedikitnya 80 ribu tenaga pengajar keagamaan yang belum tersentuh insentif dari Pemprov Jawa Tengah dan tersebar di berbagai daerah.

Untuk itu, daerah yang sudah mampu memberikan insentif bagi pengajar keagamaan bisa membantu memberikan insentif di daerahnya, yang belum terakomodir oleh insentif dari Pemprov Jawa Tengah.     

"Harapan kami, kabupaten/kota juga bisa membantu mendukung pemberian insentif bagi 80 ribu pengajar keagamaan yang ada di daerahnya masing-masing," ungkap Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, Ahad (12/6/2022).

Perihal ini, jelas Taj Yasin, juga sudah disampaikan kepada Bupati Pekalongan, salah satu kabupaten yang sudah menanggarkan insentif bagi para pengajar keagamaan yang ada di daerahnya.

Wagub meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan dapat memberikan kepada para pengajar keagamaan yang ada di daerahnya tetapi belum terakomodir oleh insentif dari Pemprov Jawa Tengah.

"Saya ingin yang ada di Kabupaten Pekalongan juga bisa diberi oleh kabupaten, karena memang belum bisa semuanya kita (Pemprov Jawa Tengah) bisa memberikan insentif," katanya.

Sebelumnya, Bupati Pekalongan, Fadia A Rafiq menyampaikan jika Pemkab Pekalongan telah mencanangkan program pemberian insentif kepada para pengajar keagamaan yang ada di daerahnya.

Jumlah pengajar keagamaan yang mendapatkan insentif di Kabupaten Pekalongan mencapai seribu orang. Selain itu, program insentif juga menyentuh 300 orang para penghafal Alquran di sejumlah kecamatan.

Pemkab Pekalongan juga memberikan apresiasi terhadap pondok- pondok pesantren. Sebab, pondok pesantren telah telah membantu pemerintah dalam mendidik sekaligus membentuk akhlak anak muda di Kabupaten Pekalongan.

"Atas nama pemerintah, saya sangat bangga dan mengucapkan terima kasih kepada para ulama dan pengasuh pondok pesantren yang sudah membantu pemerintah mendidik anak- anak kita," kata Fadia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement