Rabu 29 Jun 2022 15:37 WIB

Suhu Dingin Sampai 'Menusuk Tulang' di Malang Raya, Normalkah?

Warga merasakan suhu dingin lebih dari biasanya sejak pertengahan Juni.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Suhu yang dingin/ilustrasi
Foto: Wikimedia
Suhu yang dingin/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Suhu di wilayah Malang Raya terasa cukup dingin selama beberapa hari terakhir. Terutama saat memasuki waktu malam dan dini hari.

Warga Kabupaten Malang, Elisebha Partini Andayani mengaku mulai merasakan suhu dingin lebih dari biasanya sejak pertengahan Juni lalu. "Suhu dingin diperparah dengan embusan angin yang cukup kencang juga," kata perempuan disapa Tini ini kepada Republika.co.id, Rabu (29/6/2022).

Kondisi saat ini membuat Tini teringat dengan suhu Malang saat dia kecil. Suhu yang begitu dingin seperti menusuk 'tulang' membuat masyarakat setempat mengenal istilah bediding.

Akibat situasi tersebut, aktivitas Tini dan keluarga pun ikut terganggu. Dia dan kedua anaknya menjadi ragu setiap kali keluar rumah pada malam hari. Suhu tersebut khawatir membuat anak-anaknya sakit terkena flu.

 

Selain itu, suhu dingin membuat Tini malas untuk bangun pagi dan beraktivitas. "Pintar-pintar menjaga kesehatan saja sih menurut saya. Karena perubahan cuaca yang cukup ekstrim kadang bisa membawa masalah kesehatan juga," ucap dia.

Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Sutanto menegaskan, cuaca yang terjadi di Malang Raya terbilang normal dan wajar. Pada saat langit cerah tanpa ada awan pada malam hari dan dini hari, panas yang dikeluarkan bumi akan terlepas secara besar-besaran menuju ke angkasa.

Fenomena ini menyebabkan suhu di permukaan bumi menjadi dingin.  "Istilah di masyarakat biasa dikenal sebagai bediding. Itu biasa terjadi pada musim kemarau. Hal ini termasuk hal yang wajar dan normal pada saat musim kemarau," jelas Teguh.

Menurut dia, puncak suhu dingin selama musim kemarau biasanya terjadi pada Juli sampai Agustus. Untuk kisaran suhu dingin puncaknya, kata dia, berbeda-beda tergantung lokasi. Pada dataran tinggi bisa mencapai di bawah 20 derajat celsius sedangkan dataran rendah minimun 22 sampai 21 derajat celsius.

Hal yang pasti,kondisi ini biasanya memang terjadi perubahan suhu yang signifikan. Pada siang hari akan terasa panas sedangkan malamnya dingin disertai angin. Sebab itu, Teguh meminta masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan baik.

"Artinya perlu menjaga kondisi tubuh, ya, dengan asupan vitamin, karena biasanya ketika perbedaan suhu terjadi, mudah terserang flu," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement