Senin 04 Jul 2022 17:40 WIB

Kurangi Beban Sampah, Pemkot Yogya Optimalkan Bank Sampah dan TPS3R

Potensi timbunan sampah di Kota Yogyakarta dari tahun ke tahun selalu meningkat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kurangi Beban Sampah, Pemkot Yogya Optimalkan Bank Sampah dan TPS3R (ilustrasi).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Kurangi Beban Sampah, Pemkot Yogya Optimalkan Bank Sampah dan TPS3R (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Permasalahan sampah masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang besar bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta. Pasalnya, pembuangan sampah di Kota Yogyakarta masih dilakukan ke TPST Piyungan yang ada di Kabupaten Bantul.

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, pihaknya mengoptimalkan keberadaan bank sampah dan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse Reduce dan Recycle (TPS3R). Bank sampah dan TPS3R ini dioptimalkan hingga tingkat RW dan kelurahan untuk mengurangi beban sampah.

Baca Juga

Sumadi menjelaskan, potensi timbunan sampah di Kota Yogyakarta dari tahun ke tahun selalu meningkat. Pada tahun 2021, beban sampah yang ditampung di TPST Piyungan mencapai 600 hingga 650 ton per hari.

Di 2022, lanjutnya, timbunan sampah meningkat menjadi 700 ton per hari. Sedangkan, TPST Piyungan juga diperkirakan tidak bisa lagi menjadi tempat penampung sampah untuk jangka waktu panjang.

“Semakin meningkatnya jumlah sampah yang dibuang, maka perlu diupayakan jalan keluar,"kata Sumadi. 

Sumadi menyebut, pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Termasuk persiapan lahan yang akan dijadikan sebagai lokasi tambahan untuk tempat pembuangan sampah terpadu baru di Jalan Nitikan. 

"Juga dilakukan kajian pembatasan penggunaan plastik sekali pakai dan edukasi kepada masyarakat melalui kegiatan bank sampah," ujarnya. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kuncoro Cahyo Aji mengatakan, salah satu upaya Pemkot Yogyakarta mengurangi beban sampah yang dibuang di TPST Piyungan yakni memaksimalkan kinerja bank sampah RW dengan meningkatkan aktivitas jual beli. 

Selain itu, mengupayakan pengolahan dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga, pemberian insentif bagi kelompok pengelola sampah organik, dan memberi penghargaan bagi kelompok yang mampu mengelola sampahnya.

Kuncoro menyebut, dilakukannya optimalisasi optimalisasi pengembangan sarana dan prasarana sampah di TPS3R juga penting dilakukan. Hal ini mengingat keberadaannya TPS3R di Kota Yogyakarta masih belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap target penanganan sampah.

“Harapannya bank sampah dan TPS3R dapat bekerja sama dalam mengoptimalkan pengolahan sampah, serta dilakukan pendekatan masyarakat untuk mengubah cara pandang agar mau mengolah sampah secara mandiri, sehingga sampah akan selesai di dekat sumber sampah," kata Kuncoro. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement