Rabu 06 Jul 2022 15:58 WIB

Kunjungan Meningkat, Sampah di Malioboro Ikut Meningkat

Sampah yang mulai menumpuk akan langsung diangkut oleh petugas.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Wisatawan berkeliling dengan andong di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Rabu (18/5/2022)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Wisatawan berkeliling dengan andong di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Rabu (18/5/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kunjungan wisatawan di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta meningkat menyusul libur sekolah 2022. Hal ini juga mengakibatkan volume sampah meningkat di kawasan tersebut.

Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, Ekwanto mengatakan, pihaknya pun memperketat pemantauan sampah yang ada di kawasan Malioboro. Sampah yang mulai menumpuk akan langsung diangkut oleh petugas.

"Ketika sampah sudah mulai banyak, nanti akan langsung diangkut armada," kata Ekwanto.

Sampah tersebut akan langsung dibawa ke tempat pembuangan yakni ke TPST Piyungan, Kabupaten Bantul. Pasalnya, Kota Yogyakarta masih membuang sampahnya ke TPST Piyungan.

"Langsung dibuang di TPST Piyungan agar tidak terjadi penumpukan sampah yang mengganggu wisatawan," ujar Ekwanto.

Pada masa libur sekolah ini, Ekwanto memperkirakan wisatawan yang masuk ke Malioboro per harinya mencapai 25 ribu orang. Biasanya, lonjakan wisatawan terjadi pada saat akhir pekan.

"Seperti Sabtu malam (2/7/2022), wisatawan di Malioboro mencapai 15 ribu orang," jelasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan, secara keseluruhan volume sampah di Kota Yogyakarta tidak meningkat signifikan. Bahkan, volume sampah masih seperti hari biasa.

"(Volume sampah) Masih standar seperti hari-hari biasanya," kata Sugeng kepada Republika, Rabu (6/7/2022). 

Saat ini, volume sampah di Kota Yogyakarta masih di angka rata-rata harian yakni sekitar 370 ton per hari. Hal ini berbeda dengan libur panjang sebelumnya yakni pada saat libur Lebaran 2022 lalu, yang mana volume sampah meningkat 15 persen menjadi lebih dari 400 ton per hari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement