Kamis 07 Jul 2022 22:24 WIB

Plt Bupati Probolinggo Optimistis Wabah PMK Bisa Ditangani

Jumlah ternak yang sudah divaksin mencapai 5.101 dosis hingga Rabu (6/7).

Plt Bupati Probolinggo Optimistis Wabah PMK Bisa Ditangani (ilustrasi).
Foto: Dinas Pertanian Pangan Perikanan Kab Tasikmal
Plt Bupati Probolinggo Optimistis Wabah PMK Bisa Ditangani (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO -- Pelaksana tugas Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko mengatakan pihaknya optimistis bahwa wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah setempat bisa ditangani dan dikendalikan jelang Idul Adha dengan salah satu cara melalui vaksinasi PMK untuk ternak yang sehat.

Plt Bupati Probolinggo bersama Plt Kepala Dinas Pertanian (Diperta) Maryoto, Kepala Diskominfo Yulius Christian dan sejumlah pejabat memantau pelaksanaan pelayanan vaksinasi PMK untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut pada ternak di Desa Suko, Kecamatan Maron, Kamis. "Kami ingin mengedukasi dan memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa wabah PMK bisa kita atasi secara bersama-sama dan PMK tidak menular kepada manusia," katanya di Probolinggo, Selasa (7/7/2022).

Baca Juga

Sebelum ke lokasi pelayanan vaksinasi PMK, Timbul terlebih dahulu memberikan motivasi dan pemahaman kepada peternak tentang PMK di Balai Desa Suko, Kecamatan Maron. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, jumlah sapi yang terpapar PMK sudah mencapai 12.728 ekor atau 3,96 persen dari total populasi di Kabupaten Probolinggo sebanyak 321.092 ekor, sedangkan jumlah sapi yang mati akibat PMK sebanyak 142 ekor dan sebagian besar sudah dinyatakan sembuh.

"Meskipun jumlahnya banyak, tetapi permasalahan PMK masih bisa diatasi bersama-sama, salah satunya melalui vaksinasi PMK karena jumlah ternak yang sudah divaksin mencapai 5.101 dosis hingga Rabu (6/7)," tuturnya.

 

Ia berharap peran serta dari masyarakat karena tidak akan mungkin pemerintah bisa mengatasi masalah PMK sendiri tanpa adanya kerja sama dari masyarakat agar penyebaran PMK tidak masif. "Semua itu membutuhkan kesadaran juga dari masyarakat yang ikut membantu dalam mengedukasi dan memberikan informasi tentang PMK dan daging sapi itu tidak berbahaya asal dikelola dan dimasak dengan baik," katanya.

Sementara Marijo salah satu peternak di Desa Suko memiliki 2 ekor sapi yang masih sehat dan tidak ada gejala PMK, bahkan sejak 3 tahun memelihara sapi, semua sapi yang dipelihara nya sehat dan tidak pernah sakit. "Saya sangat bersyukur ada vaksinasi PMK supaya sapi sehat. Kalau dulu namanya penyakit cacar pada tahun 1990. Mudah-mudahan dengan adanya vaksinasi PMK, sapi saya selalu sehat," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement