Selasa 12 Jul 2022 18:12 WIB

Pasar Tradisional Sleman Didorong Mampu Bersaing

Kalau pasarnya bersih, tertib, dan pedagangnya ramah, pembeli akan merasa nyaman.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Peluncuran perdana Pasar Potrojayan di Kapanewon Prambanan, Sleman, usai revitalisasi.
Foto: Wahyu Suryana
Peluncuran perdana Pasar Potrojayan di Kapanewon Prambanan, Sleman, usai revitalisasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Purnomo, melakukan peluncuran perdana Pasar Potrojayan di Kapanewon Prambanan usai revitalisasi. Turut diserahkan CSR dari Bank BPD DIY berupa pembangunan fasilitas penunjang pasar senilai Rp 200 juta.

Dalam sambutannya, Kustini mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menyukseskan revitalisasi tersebut. Dengan kondisi semakin baik, ia berharap pasar tradisional mampu bersaing dengan pasar modern.

Maka itu, ia berpesan, baik pedagang-pedagang maupun pembeli yang ada di Pasar Potrojayan agar selalu memperhatikan kebersihan dan ketertiban. Sebab, Kustini berpendapat, jika pasarnya terjaga, akan menghadirkan suasana enak bagi pembeli.

"Kalau pasarnya bersih, tertib, dan pedagangnya ramah, pasti pembeli juga akan nyaman belanja di pasar," kata Kustini, Selasa (12/7/2022).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih menerangkan, ini merupakan salah satu sumbangsih Sleman untuk mendukung revitalisasi 5.000 pasar. Yang mana, digagas Kementerian Perdagangan.

Pasar Potrojayan dibangun di atas tanah dengan luas lahan 3.305 meter persegi, dengan jumlah pedagang sebanyak 331 orang. Menurut Mae, saat ini Pasar Potrojayan telah pula memiliki sejumlah fasilitas umum yang cukup memadai.

Antara lain ruang tera, ruang kesehatan, ruang laktasi, gudang bersama, ruang ibadah, dan toilet. Ia  mengungkapkan, revitalisasi memakai dana Tugas Pembantuan (TP) Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tahun Anggaran 2021.

"Dengan nilai perolehan sebesar Rp 5.941.664.620 dan disempurnakan dana APBD Kabupaten Sleman tahun anggaran 2021 sebesar Rp 490 juta," ujar Mae.

Dalam rangka mendukung kelengkapan sarana prasarana di tempat tersebut, Direktur Utama PT Bank BPD DIY, Santoso Rahmad menyebutkan, pihaknya turut memberikan CSR senilai Rp 200 juta. Dana tersebut digunakan untuk pengadaan beberapa fasilitas. "Di antaranya bantuan gledek (lapak) untuk 289 pedagang," katanya.

Selain itu, digunakan untuk pemasangan cctv. Kemudian, tv plasma 50 inch untuk menampilkan daftar harga, speaker, running text, blower, pojok selfie, papan nama, papan petunjuk arah, dan lain sebagainya untuk mendukung operasional pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement