Rabu 13 Jul 2022 15:23 WIB

Rumah Singgah Sementara Dibuka, 10 ODGJ Banyumas Dapatkan Pengobatan

Ini bersifat sementara sampai pembangunan rumah singgah yang utama terbangun.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Suasana di Rumah Singgah Rehabilitasi Sosial Mitra Kurir Langit di Banyumas.
Foto: Dokumen
Suasana di Rumah Singgah Rehabilitasi Sosial Mitra Kurir Langit di Banyumas.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Banyumas, Jawa Tengah, mulai memfungsikan rumah singgah sementara bernama Rumah Singgah Rehabilitasi Sosial Mitra Kurir Langit di Jalan Margantara Tanjung, Purwokerto Selatan. Sejak dibuka pada Jumat (8/7/22) lalu, rusing ini telah menampung 10 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dari total kapasitas 14 orang.

Menurut Ketua Relawan ODGJ Banyumas, Sapto, sebanyak 10 ODGJ tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr RM Soedjarwadi Klaten untuk diberikan pengobatan. "Mereka dijemput dan dibawa dari berbagai daerah ke rumah singgah ini. Hari ini penjemputan dari RSJD Klaten untuk dibawa berobat di sana, perawatannya 21 hari sampai satu bulan," ungkap Sapto kepada Republika.co.id, Rabu (13/7/22).

Sepuluh ODGJ tersebut berasal dari berbagai daerah dan memiliki domisili serta keluarga. Sebelum rumah singgah ini diluncurkan, timnya membuka kloter pertama bantuan untuk para ODGJ berdomisili dengan syarat memiliki KTP, Kartu Keluarga, Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), dan keanggotaan BPJS Kesehatan aktif.

Melalui syarat-syarat tersebut, nantinya Relawan ODGJ dan Dinsospermades akan membantu para ODGJ agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat secara medis. Usai mendapatkan penanganan medis di RSJD Klaten, mereka akan dimasukkan ke Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Mental di Pemalang, karena di sana ada kuota untuk Kabupaten Banyumas.

"Rumah singgahnya masih masa percobaan. Rencana tiga kloter untuk yang domisili semua dulu," ujar Sapto.

Berbeda dengan yang ditemukan di jalanan, mereka umumnya diberi penanganan terlebih dahulu baru dicarikan keluarganya dan didaftarkan keanggotaan BPJS Kesehatan. Menurut Sapto, rumah singgah yang lama kemungkinan masih akan digunakan untuk ODGJ yang ditemukan di jalanan.

Ketua Dinsospermades Banyumas, Widarso menjelaskan, rumah singgah ini bersifat sementara untuk memaksimalkan pembinaan dan pendampingan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di wilayah setempat. Rusing sementara ini diharapkan bisa digunakan untuk menampung PPKS sambil menunggu keberadaan rumah singgah utama yang akan dibangun di Karanglewas.

"Ini bersifat sementara sampai pembangunan rumah singgah yang utama terbangun. Tahun ini akan dimulai dengan pembangunan pagar dan pondasi di perubahan anggaran," jelasnya.

Ia mengungkapkan, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan rumah singgah tersebut pada tahun ini mencapai Rp 1 miliar. Sedangkan untuk 2023 sekitar Rp 5 miliar.

"Diharapkan pada 2023 bisa selesai pembangunan fisik dan kelembagaan UPT Rumah Singgah. Untuk tahun ini infonya dialokasikan sekitar Rp 1 miliar, untuk  2023 sekitar Rp 5 miliar," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement