Jumat 15 Jul 2022 10:13 WIB

Gubernur : Politeknik Akbara Kampus Pertama Cetak Ahli Bencana

Mahasiswa diharapkan membangun kesadaran tanggap bencana pada masyarakat.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berada di kampus Politeknik Akbara Solo.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berada di kampus Politeknik Akbara Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, hadir dalam seminar untuk umum di kampus Politeknik Akbara Solo. Seminar tersebut membahas terkait peran pemerintah dalam peningkatan kapasitas masyarakat untuk penanggulangan bencana.

Ganjar mengatakan Akbara adalah sekolah yang menarik. Pasalnya, jadi yang pertama mendidik mahasiswa jadi ahli bencana. "Ya ada yang menarik karena Akbara ini saya kira satu-satunya kampus yang mendidik mahasiswa yang menjadi orang yang ahli dalam kebencanaan," katanya usai seminar.

Selain itu, ia juga mengatakan untuk menjadi kampus pionir perlu kesempatan. Misalnya, kelak mahasiswanya akan disalurkan ke mana. "Memang pionir jadi butuh ruang, seperti tadi banyak pertanyaan nanti kami kerjanya di mana ya Pak. Sebenarnya banyak, ada Basarnas PMI ada pemerintah daerah di dinas sosial," katanya.

Gubernur juga mengaku akan mendorong mahasiswa menerapkan program merdeka belajar. Di mana para mahasiswa dapat menerapkan ilmunya. "Tentunya kami bisa dorong mereka mendapat program merdeka belajar jadi ilmu bisa diperoleh di sini dan praktiknya bisa dilakukan di lapangan," katanya.

Ia juga mengatakan praktik langsung bisa dimulai dari mitigasi, sosialisasi, tanggap darurat, dan pasca bencana. Sekaligus, membangun kesadaran tanggap bencana pada masyarakat.

"Harapan saya, mereka dapat jadi agen-agen yang menyosialisasikan bahwa Indonesia itu daerah rawan bencana sehingga membangun kesadaran diri bahwa kita hidup di wilayah yang rawan bencana harus disiap siagakan," ujarnya.

Selain itu, Ganjar juga menawarkan program goes to school. Pasalnya, mereka bisa melakukan pelatihan untuk siswa dari jenjang SD sampai SMA.

"Mereka juga tadi kami tawarkan untuk goes to school untuk memberikan latihan-latihan dan pencerahan kepada anak-anak SD, SMP, SMA kan ini nantinya akan jadi bagus banget," katanya.

Namun, Ganjar menambahkan tentunya karena ini baru pionir maka harus mendapatkan feedback dari publik. Sebab dari evaluasi mereka bisa memperbaiki diri.

"Ini top banget karena selama ini pemerintah membangun relawan di mana pun tidak mudah, memolesnya pun juga tidak mudah, dan ini sudah ada sekolahnya secara formal," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement